Zhou Timur (770--256 SM) -- periode perpecahan yang melahirkan era Negara-Negara Berperang.
Pada awalnya, Dinasti Zhou memiliki pemerintahan yang stabil dan sistem feodalisme yang kuat.Â
Namun, kekuatan dinasti ini mulai melemah setelah abad ke-8 SM, yang akhirnya mengarah pada periode perpecahan dan perang antarnegara kecil.Â
Meskipun demikian, pengaruh Dinasti Zhou dalam filosofi dan budaya Tiongkok tetap bertahan hingga saat ini.Â
Beberapa filsuf besar seperti Kongzi (Confucius) dan Laozi lahir pada masa pemerintahan Dinasti Zhou, yang berkontribusi besar terhadap perkembangan pemikiran Tiongkok.
Akhir Dinasti dan Transformasi Tiongkok
Setelah runtuhnya Dinasti Zhou, berbagai dinasti lain silih berganti memimpin Tiongkok. Dinasti Qin yang berkuasa setelah Zhou dikenal karena keberhasilannya menyatukan negeri dan membangun fondasi sistem birokrasi kekaisaran.Â
Sementara itu, Dinasti Qing yang berkuasa sejak 1644 menjadi dinasti terakhir sebelum akhirnya runtuh pada tahun 1912 dan digantikan oleh sistem republik.
Mengutip dari The Diplomat, transisi dari sistem kekaisaran ke republik menandai perubahan besar dalam sejarah Tiongkok.Â
Republik Tiongkok yang berdiri pada 1912 kemudian berkembang menjadi Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, di bawah kepemimpinan Mao Zedong.Â
Transformasi ini membawa perubahan besar dalam pemerintahan dan kebijakan ekonomi di negeri tersebut.