Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pak Kholid Nelayan Cerdas: Apa Nelayan Tak Boleh Cerdas? Hindari Stigma dan Stereotipe!

26 Januari 2025   08:51 Diperbarui: 26 Januari 2025   08:51 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: tangkapan layar TVOne

Perjuangan Pak Kholid juga menyoroti fenomena stigma dan stereotipe yang sering kali diberikan kepada masyarakat kecil, seperti nelayan. 

Banyak orang masih memandang mereka sebagai kelompok yang kurang berpendidikan dan tidak memiliki kapasitas untuk memahami persoalan besar. 

Padahal, seperti yang ditunjukkan oleh Pak Kholid, hal tersebut sama sekali tidak benar. Stereotipe ini sering kali membuat kelompok tertentu merasa diremehkan, sehingga potensi mereka tidak diakui sepenuhnya.

Menurut jurnal psikologi sosial berjudul "Social Cognition and Stereotypes: Implications for Intergroup Relations", stereotipe adalah generalisasi yang sering kali tidak akurat terhadap suatu kelompok tertentu. 

Hal ini muncul dari proses kognitif manusia yang cenderung menyederhanakan informasi untuk memudahkan pemahaman. Namun, meski memiliki fungsi adaptif, stereotipe dapat menjadi bias yang merugikan. 

Seperti yang dikutip dari jurnal tersebut, dalam kasus Pak Kholid, stereotipe terhadap nelayan sebagai kelompok yang tidak mampu bersuara atau berpikir strategis terbantahkan melalui aksinya yang mengedukasi masyarakat dan pengambil kebijakan.

Cara Menghindari Stigma dan Stereotipe

Agar tidak terjebak dalam pola pikir yang penuh stigma dan stereotipe, kita perlu menerapkan beberapa langkah berikut:

1. Meningkatkan Kesadaran Diri
Mengakui bahwa setiap individu memiliki bias adalah langkah awal. Dengan menyadari keberadaan stereotipe, kita dapat lebih kritis dalam menilai seseorang atau suatu kelompok.

2. Membuka Diri terhadap Informasi Baru
Sering kali, stereotipe muncul karena kurangnya informasi. Dengan mencari tahu lebih banyak tentang orang lain atau kelompok tertentu, kita dapat memahami mereka secara lebih objektif.

3. Berinteraksi Langsung
Menghabiskan waktu bersama orang-orang dari latar belakang yang berbeda dapat membantu menghilangkan prasangka. Interaksi langsung memungkinkan kita melihat sisi manusiawi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun