jet atau roket yang dipasang di tubuh, telah lama menjadi simbol futurisme dan petualangan.Â
Jetpack, perangkat yang memungkinkan penggunanya untuk terbang dengan bantuan sistem doronganDari fiksi ilmiah hingga upaya rekayasa nyata, jetpack terus memikat imajinasi banyak orang.
Sejarah Singkat Jetpack
Konsep jetpack pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-20. Pada tahun 1960-an, Bell Aerosystems mengembangkan "Bell Rocket Belt," sebuah perangkat yang menggunakan hidrogen peroksida sebagai bahan bakar untuk menghasilkan dorongan.Â
Namun, keterbatasan waktu terbang yang singkat dan tantangan teknis lainnya membuatnya tidak praktis untuk penggunaan luas.
alam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi telah memungkinkan pengembangan jetpack yang lebih efisien dan aman. Beberapa perusahaan dan inovator telah mencapai tonggak penting dalam upaya ini:
1. JetPack Aviation: Perusahaan ini telah mengembangkan JB-9, sebuah jetpack yang menggunakan dua mesin jet mini dan mampu terbang hingga 10 menit.Â
Pada tahun 2015, JB-9 berhasil melakukan penerbangan di sekitar Patung Liberty, menunjukkan potensi nyata dari teknologi ini.
2. Gravity Industries: Didirikan oleh Richard Browning, perusahaan ini menciptakan "Daedalus Flight Pack," sebuah setelan jet yang dilengkapi dengan mesin jet di punggung dan lengan, memungkinkan kontrol yang presisi melalui gerakan tubuh.Â
Pada tahun 2020, Gravity Industries bekerja sama dengan Great North Air Ambulance Service di Inggris untuk menguji penggunaan jetpack dalam respons medis darurat di daerah pegunungan.
3. Zapata Racing: Franky Zapata, pendiri perusahaan ini, mengembangkan "Flyboard Air," sebuah hoverboard yang ditenagai oleh mesin jet.Â