organisasi modern itu melakukan aktivitasnya?
Mungkin sering terpikirkan oleh kita, setidaknya saya, seperti apakah bentukJika itu hanya dari saya, maka munculnya pikiran tersebut adalah karena saya melihat banyak aktivitas dan kinerja sebuah organisasi di negeri ini yang tidak berjalan secara semestinya.
Lantas apakah organisasi itu sendiri dan seperti apakah yang menjadi bentuk idealnya?
Inilah yang akan kita bahas dalam artikel, diperkuat pula oleh sumber-sumber kredibel dalam pembahasannya.
Baik, mari kita mulai..
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja sama secara terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu.Â
Dalam konteks modern, organisasi tidak hanya berfokus pada tujuan ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial, budaya, dan lingkungan.
Menurut Robbins dan Coulter, organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja untuk mencapai tujuan kolektif.
Jenis-Jenis Organisasi di Indonesia dan Dunia
Dilansir dari berbagai sumber, organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan dan bidang kegiatannya:
Organisasi Pemerintahan (Publik): Organisasi yang berfungsi untuk melayani masyarakat, seperti kementerian, pemerintah daerah, dan lembaga negara.
Organisasi Non-Pemerintah (NGO): Mengutip dari The Nonprofit Handbook, NGO biasanya berfokus pada isu-isu sosial, seperti kemiskinan, lingkungan, atau pendidikan. Contoh di Indonesia adalah WALHI dan Greenpeace.
Organisasi Komersial: Perusahaan yang bertujuan menghasilkan profit, seperti PT, CV, dan BUMN di Indonesia.
Organisasi Keagamaan: Fokus pada kegiatan spiritual dan keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Indonesia.
Organisasi Internasional: Organisasi yang beroperasi lintas negara, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), WHO, dan ASEAN.
Organisasi Kemasyarakatan (Ormas): Organisasi yang dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Â Di Indonesia, contoh ormas meliputi Karang Taruna, Pemuda Pancasila, dan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi).Â
Organisasi Pendidikan: Institusi atau lembaga yang berfokus pada penyediaan layanan pendidikan, seperti sekolah, universitas, dan lembaga kursus. Contohnya adalah organisasi pendidikan internasional seperti UNESCO atau lembaga lokal seperti Yayasan Pendidikan Muhammadiyah.
Organisasi Koperasi: Organisasi yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui kegiatan ekonomi bersama. Di Indonesia, koperasi dikenal sebagai salah satu pilar ekonomi.
Organisasi Seni dan Budaya: Organisasi yang didirikan untuk mempromosikan seni dan budaya, baik dalam skala lokal maupun internasional. Misalnya, Dewan Kesenian Jakarta atau organisasi internasional seperti International Theatre Institute (ITI).
Olahraga: Organisasi yang berfokus pada pengembangan atlet dan kegiatan olahraga. Contohnya adalah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) atau organisasi internasional seperti FIFA dan IOC.
Masih banyak jenis organisasi lainnya yang lebih spesifik, seperti organisasi teknologi, organisasi sosial berbasis komunitas, dan organisasi filantropi. Keberagaman ini menunjukkan bahwa organisasi dapat beradaptasi dengan berbagai kebutuhan masyarakat.
Perbedaan Struktur Organisasi
Struktur organisasi modern sangat beragam tergantung pada tujuan dan skala operasinya. Mengutip dari buku Organizational Theory karya Gareth R. Jones, beberapa struktur organisasi umum meliputi:
Struktur Fungsional: Dibagi berdasarkan fungsi kerja, seperti divisi pemasaran, keuangan, dan produksi.
Struktur Matriks: Mengombinasikan struktur fungsional dan proyek, sehingga anggota tim memiliki dua atasan, yaitu manajer fungsi dan manajer proyek.
Struktur Divisional: Dikelompokkan berdasarkan produk, wilayah, atau pelanggan tertentu.
Struktur Flat (Datar): Menurunkan hierarki sehingga komunikasi lebih cepat dan pengambilan keputusan lebih responsif.
Struktur Jaringan: Berbasis kolaborasi antara organisasi internal dan eksternal untuk mencapai tujuan bersama.
Perbedaan utama antara struktur organisasi di Indonesia dan negara lain sering kali terletak pada tingkat formalitas, budaya kerja, dan penggunaan teknologi.Â
Organisasi di Indonesia, misalnya, cenderung lebih hierarkis dan dipengaruhi oleh budaya kekeluargaan, dibandingkan dengan organisasi di negara Barat yang lebih egaliter.
Tantangan dan Penyebab Ketidakefektifan Organisasi di Indonesia
Dalam praktiknya, banyak organisasi di Indonesia menghadapi kendala yang membuatnya tidak efektif. Beberapa penyebab utamanya adalah:
Kurangnya Profesionalisme: Mengutip dari laporan Transparency International, banyak organisasi di Indonesia yang masih terjebak dalam konflik kepentingan dan nepotisme.
Kultur Kerja Negatif: Banyak organisasi yang lebih fokus pada kegiatan informal, seperti gosip dan politik internal, dibandingkan pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen yang Lemah: Minimnya pelatihan dan pengembangan kapasitas manajerial menghambat pengambilan keputusan yang efektif.
Tips Agar Organisasi Berjalan Efektif
Agar organisasi dapat berjalan dengan efektif, diperlukan pendekatan strategis. Berikut beberapa tipsnya:
Tentukan Visi dan Misi yang Jelas: Mengutip dari Harvard Business Review, visi dan misi yang jelas akan menjadi pedoman arah organisasi.
Penerapan Sistem dan Teknologi: Gunakan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi, seperti software manajemen proyek dan alat komunikasi digital.
Budaya Kerja Profesional: Budayakan nilai-nilai seperti integritas, kolaborasi, dan tanggung jawab.
Peningkatan Kapasitas SDM: Lakukan pelatihan berkala untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan manajerial.
Pengelolaan Konflik yang Bijak: Konflik harus dikelola secara profesional agar tidak merusak dinamika kerja.
Evaluasi Berkala: Lakukan audit internal dan evaluasi kinerja secara rutin untuk memastikan tujuan organisasi tercapai.
Dengan langkah-langkah ini, organisasi di Indonesia dapat lebih profesional dan efektif, sehingga mampu bersaing di tingkat global.
Mengutip dari Peter Drucker, efektivitas organisasi modern bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari komitmen yang konsisten terhadap perencanaan dan eksekusi yang baik.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI