Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Pendek: Sejarah, Realita dan Peluang Bisnisnya di Era Digital

22 Januari 2025   08:40 Diperbarui: 22 Januari 2025   08:44 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluang Bisnis Film Pendek di Era Digital

Era digital telah membuka peluang bisnis yang signifikan bagi film pendek. Platform seperti YouTube memungkinkan sineas untuk memonetisasi konten mereka melalui iklan. 

Selain itu, layanan streaming seperti Netflix, Amazon Prime, dan Disney+ juga mulai memasukkan film pendek dalam katalog mereka. 

Sementara itu, di Indonesia ada platform movie streaming khusus film pendek, yaitu LokalFilm, yang memuat karya-karya sineas indie, anak komunitas, dan juga film webseries berkualitas dari instansi yang dapat ditonton gratis.

Beberapa film pendek bahkan dijadikan dasar untuk pengembangan film panjang atau serial televisi, menciptakan potensi pendapatan tambahan, terutama di aplikasi LokalFilm, karena membagi revenue-nya dengan sineas yang filmnya tayang di sana.

Branding dan pemasaran juga menjadi peluang besar. Banyak perusahaan menggunakan film pendek sebagai media storytelling untuk kampanye pemasaran mereka. 

Contoh sukses adalah film pendek yang diproduksi oleh brand besar seperti Nike atau BMW yang mampu memadukan seni visual dengan strategi pemasaran yang efektif.

Tantangan dan Masa Depan

Meskipun memiliki banyak peluang, film pendek menghadapi tantangan dalam hal pendanaan dan distribusi. Di Indonesia, dukungan pemerintah dan swasta masih terbatas, meskipun beberapa festival lokal telah membantu meningkatkan eksposur.

Namun, dengan semakin luasnya akses internet dan meningkatnya minat terhadap konten yang pendek dan bermakna, film pendek memiliki masa depan cerah. 

Teknologi baru seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) juga membuka jalan untuk eksperimen kreatif yang lebih menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun