Pada era 1950-an hingga 1970-an, film pendek sering menjadi pelengkap pemutaran film panjang di bioskop.Â
Namun, mulai tahun 1990-an, film pendek mulai mendapatkan perhatian lebih serius seiring dengan munculnya komunitas film independen.
Kemajuan signifikan terjadi pada awal 2000-an dengan kehadiran festival seperti Festival Film Pendek Konfiden dan Festival Film Indonesia yang membuka kategori khusus untuk film pendek.Â
Para pembuat film seperti Riri Riza, Joko Anwar, dan Nia Dinata memulai karier mereka melalui karya-karya pendek sebelum melangkah ke produksi film panjang.
Realita Film Pendek dan Film Indie
Film pendek sering kali dianggap sama dengan film independen (indie), tetapi keduanya memiliki perbedaan.Â
Film pendek mengacu pada durasi, sedangkan film indie lebih berhubungan dengan cara produksi yang biasanya dilakukan di luar sistem studio besar.Â
Film indie memiliki kebebasan artistik yang lebih besar, tetapi tidak selalu pendek.
Geliat film pendek dan indie di Indonesia sangat terasa dalam beberapa tahun terakhir.Â
Platform digital seperti YouTube, TikTok, dan layanan streaming lainnya telah memberikan akses luas bagi para pembuat film untuk menayangkan karya mereka.Â
Film pendek seperti Tilik (2018) berhasil menarik perhatian nasional dan internasional, membuktikan bahwa format ini memiliki daya tarik tersendiri.