Sebagai analogi, bayangkan Anda bekerja keras selama berbulan-bulan untuk menghasilkan sebuah karya, tetapi orang lain mengambilnya tanpa izin dan memanfaatkannya tanpa memberikan penghargaan atau imbalan kepada Anda.Â
Inilah yang dialami oleh para pekerja film saat karya mereka dibajak.
Pembajakan mengurangi pendapatan yang seharusnya diterima oleh pembuat film. Hal ini dapat menghambat perkembangan industri, menurunkan kualitas karya, dan bahkan mengurangi kesempatan kerja di sektor ini.Â
Jika terus dibiarkan, pembajakan akan menciptakan efek domino yang mengancam keberlanjutan sektor ekonomi kreatif.
Sepak Terjang Pembajakan di Era Digital
Mengutip dari berbagai sumber, situs web yang menayangkan film bajakan semakin marak ditemukan. Contohnya, platform ilegal seperti LK21, IndoXXI, dan sejenisnya, menawarkan akses gratis ke film-film terbaru.Â
Beberapa situs bahkan menyediakan film yang baru dirilis di bioskop, sehingga mengurangi minat masyarakat untuk menonton secara legal.Â
Padahal, setiap kali seseorang mengakses konten bajakan, mereka secara tidak langsung berkontribusi pada kerugian besar bagi industri kreatif.
Menurut laporan yang dilansir dari "The Guardian," pembajakan digital menyebabkan kerugian miliaran dolar setiap tahunnya di seluruh dunia.Â
Di Indonesia, dampak ini terasa sangat signifikan, mengingat banyaknya masyarakat yang masih belum menyadari pentingnya mendukung konten legal.
Apa yang Harus Kita Lakukan?