Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Kita Bisa Ngantuk dan Lapar? Ini Penjelasan Ilmiahnya

16 Januari 2025   06:35 Diperbarui: 16 Januari 2025   05:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MengapaKita Bisa Ngantuk  dan Lapar? Foto oleh Andrea Piacquadio:pexels.com


Rasa ngantuk dan lapar adalah dua kebutuhan biologis utama yang dipengaruhi oleh berbagai proses dalam tubuh. 

Keduanya terjadi akibat interaksi kompleks antara sistem saraf, hormon, dan metabolisme. 

Berikut adalah uraian ilmiah mengenai proses di balik rasa ngantuk dan lapar.

Mengapa Kita Ngantuk?

Rasa ngantuk dipicu oleh siklus tidur dan bangun yang dikenal sebagai circadian rhythm. 

Dilansir dari Sleep Foundation, circadian rhythm dikendalikan oleh otak, khususnya oleh hipotalamus yang berfungsi sebagai jam biologis tubuh. 

Faktor utama yang memengaruhi rasa ngantuk meliputi:

1. Produksi Melatonin
Melatonin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal di otak. 

Produksi melatonin meningkat saat malam hari sebagai respons terhadap gelap, membantu tubuh merasa rileks dan siap tidur.

Sebaliknya, cahaya, terutama cahaya biru dari layar gadget, dapat menghambat pelepasan melatonin, membuat kita tetap terjaga.

2. Adenosin dan Kebutuhan Tidur
Mengutip dari jurnal Nature Reviews Neuroscience, adenosin adalah senyawa yang menumpuk di otak selama kita terjaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun