Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kurang Minum Bisa Mengakibatkan Stroke? Ini Fakta Sesungguhnya

13 Januari 2025   13:16 Diperbarui: 13 Januari 2025   13:16 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurang Minum Bisa Mengakibatkan Stroke? Ini Fakta Sesungguhnya, Photo by Tara Winstead:pexels.com

Stroke sekarang ini menjadi momok menakutkan bagi kehidupan kita dan ada yang mengaitkannya dengan dehidrasi atau kurangnya kita minum dalam sehari.

Menurut Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian utama di Indonesia, sementara menurut WHO, stroke menempati peringkat kedua sebagai penyebab kematian di dunia, setelah penyakit jantung iskemik.

Dan memang, dehidrasi bisa berdampak serius pada kesehatan, yakni salah satunya dapat meningkatkan risiko pengentalan darah, yang berpotensi menyebabkan stroke. Tapi, bagaimana mekanismenya? Mari kita telusuri lebih jauh.

Hubungan Dehidrasi dan Kekentalan Darah

Ketika tubuh kekurangan cairan, volume plasma darah berkurang. Hal ini menyebabkan darah menjadi lebih kental atau viskositas darah meningkat. 

Mengutip dari laman Healthline, darah yang lebih kental dapat mengalir lebih lambat, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah (trombosis). Jika gumpalan ini menyumbat pembuluh darah di otak, stroke iskemik bisa terjadi.

Dikutip dari WebMD, dehidrasi juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, memicu respons kompensatoris tubuh seperti peningkatan denyut jantung dan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah). 

Proses ini berpotensi mengurangi suplai darah ke otak, terutama jika seseorang sudah memiliki faktor risiko seperti hipertensi atau kolesterol tinggi.

Apa Kata Ahli?

Dilansir dari Mayo Clinic, dehidrasi bukan satu-satunya penyebab stroke. Stroke biasanya terjadi akibat kombinasi berbagai faktor risiko, seperti:

  1. Hipertensi: Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke.

  2. Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah.

  3. Kolesterol Tinggi: Penumpukan plak di pembuluh darah dapat menghambat aliran darah.

Namun, dehidrasi dapat memperburuk kondisi pembuluh darah, terutama pada mereka yang sudah memiliki masalah kesehatan tersebut. 

Oleh karena itu, menjaga kecukupan cairan adalah langkah sederhana tetapi penting dalam pencegahan stroke.

Gejala Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

Mengenali gejala dehidrasi sejak dini adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi serius. Berikut beberapa tanda dehidrasi yang perlu Anda perhatikan:

  • Mulut dan tenggorokan terasa kering.

  • Urin berwarna gelap atau jumlahnya sangat sedikit.

  • Pusing atau merasa lemas.

  • Denyut jantung yang meningkat.

  • Penurunan kesadaran (pada kasus dehidrasi parah).

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera minum air dan, jika perlu, cari bantuan medis.

Langkah Mencegah Dehidrasi dan Risiko Stroke

Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko dehidrasi serta komplikasi seperti stroke, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  1. Minum Cukup AirMengutip dari Harvard Health Publishing, kebutuhan cairan rata-rata orang dewasa adalah sekitar 2-3 liter per hari. Namun, jumlah ini dapat bervariasi tergantung usia, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.

  2. Perhatikan Aktivitas FisikSaat berolahraga atau berada di cuaca panas, tubuh kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat. Pastikan untuk minum air secara rutin dalam kondisi ini.

  3. Konsumsi Buah dan SayuranBeberapa buah dan sayuran kaya air, seperti semangka, mentimun, dan jeruk, dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

  4. Hindari Minuman yang Memicu DehidrasiBatasi konsumsi alkohol dan kafein berlebihan, karena keduanya dapat meningkatkan kehilangan cairan dari tubuh.

  5. Rutin Memeriksakan KesehatanJika Anda memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi, konsultasikan dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan Anda secara berkala.

Dehidrasi memang dapat memengaruhi kekentalan darah dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan, termasuk stroke. 

Namun, dehidrasi bukanlah penyebab langsung stroke, melainkan faktor yang memperburuk kondisi tubuh yang sudah rentan.

Menjaga hidrasi tubuh yang baik, pola makan sehat, dan gaya hidup aktif adalah langkah efektif untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.

Jangan tunggu haus untuk minum air. Tubuh Anda membutuhkan cairan setiap saat untuk berfungsi optimal. 

emang Dengan hidrasi yang cukup, Anda dapat menjaga kesehatan jangka panjang serta mengurangi risiko terkena strok dan komplikasi serius.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun