Pendidikan dan Komunitas
Di Garut, khususnya di Kecamatan Banyuresmi, terdapat sekolah khusus yang mengajarkan keterampilan mencukur. Lulusan sekolah ini seringkali langsung direkrut oleh barbershop di berbagai kota besar.Â
Selain itu, komunitas seperti Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG) dengan anggota lebih dari 2.000 orang, berperan dalam menjaga dan mengembangkan tradisi ini.Â
Komunitas ini juga aktif dalam inovasi, seperti pengembangan aplikasi "Pang-Ling" yang memudahkan layanan pangkas rambut keliling.Â
Warisan Keluarga dan Kualitas Layanan
Profesi tukang cukur di Garut sering kali diwariskan dalam keluarga. Keterampilan ini dianggap sebagai aset berharga dan diajarkan kepada generasi berikutnya.Â
Kualitas layanan yang baik, sopan santun, dan keahlian yang mumpuni membuat tukang cukur Asgar diminati di berbagai daerah.Â
Bahkan, beberapa tokoh penting, seperti Presiden Joko Widodo, pernah menggunakan jasa tukang cukur asal Garut.Â
Tradisi tukang cukur di Garut merupakan hasil dari kombinasi faktor sejarah, ekonomi, pendidikan, dan budaya.Â
Dimulai dari masa konflik yang memaksa penduduk mencari mata pencaharian yang aman dan praktis, profesi ini kemudian berkembang menjadi keterampilan yang diwariskan dan dihormati.Â
Dukungan terhadap komunitas Asgar ini dan pendidikan formal turut memperkuat posisi Garut sebagai daerah penghasil tukang cukur andal di Indonesia.***