Sementara itu, banjir di Mekkah menjadi perhatian dunia karena intensitasnya yang tidak biasa. Menurut laporan dari Saudi Gazette, hujan deras yang berlangsung selama lebih dari empat jam menyebabkan aliran air yang deras di jalanan kota.Â
Mengutip dari Otoritas Umum Meteorologi Saudi, curah hujan di Mekkah kali ini mencapai 80 mm, angka yang sangat tinggi mengingat iklim kering yang biasanya mendominasi wilayah tersebut.
Sistem drainase Mekkah, yang dirancang untuk menangani curah hujan minimal, tidak mampu mengatasi volume air dalam waktu singkat.Â
Situasi ini diperparah dengan topografi Mekkah yang berbukit, membuat air dengan cepat mengalir ke dataran rendah dan menyebabkan banjir bandang.
Prakiraan Cuaca Sepekan ke Depan
BMKG memperkirakan bahwa curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya akan tetap tinggi selama sepekan ke depan.Â
Dikabarkan dari BMKG, potensi hujan lebat disertai petir akan terjadi pada sore hingga malam hari, terutama di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.Â
Hal serupa dilaporkan oleh Otoritas Cuaca Saudi, yang memperingatkan potensi hujan ringan hingga sedang di Mekkah dalam tiga hari ke depan.
Analisis Penyebab Utama
Jakarta: Penyebab utama banjir adalah kombinasi faktor alam dan manusia. Urbanisasi yang pesat mengakibatkan hilangnya daerah resapan air, sementara pengelolaan sampah yang buruk memperparah keadaan.
Mekkah: Banjir di Mekkah lebih disebabkan oleh fenomena cuaca ekstrem akibat perubahan iklim global. Curah hujan yang melebihi rata-rata membuat infrastruktur yang ada kewalahan.