Meskipun pencarian terong muda Bu Lurah masih belum membuahkan hasil, hari itu warga Tembokto merasa lebih dekat dengan pemimpinnya.Â
Sebab, siapa yang bisa menyangka, sang Bu Lurah yang biasanya sibuk dengan urusan kampung, ternyata juga punya masalah sepele, yaitu mencari terong untuk sambalnya.
Tentu saja, seperti kebanyakan drama di Tembokto, cerita ini berakhir dengan tawa.
 "Yang penting, sambalnya bisa pedas dan makanannya enak. Terong atau bukan terong, yang penting kita bisa bahagia bersama," ujar Wagyuman, sambil menyesap kopi panas yang dipesannya dari warung sebelah.
Di Tembokto, segala macam masalah, dari yang berat sampai yang ringan seperti terong, selalu bisa jadi bahan gibah dan bercandaan, karena bagi warga Tembokto, yang penting adalah kebersamaan dan tawa.Â
Padahal rakyat Tembokto, khususnya warga kota Atrakaj hidupnya sudah sangat sulit karena banyak kebijakan tidak jelas.Â
Dan itulah hebatnya, mereka masih bisa bercanda serta tertawa dalam membahas apapun.
Terong Bu Lurah beneran atau sebuah persepsi lain tentang terong, yang penting kita semua bisa menikmati hidup sambil sedikit tersenyum.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H