Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Serial Parodi Kehidupan: Terong Bu Lurah di Negeri Tembokto

6 Januari 2025   12:12 Diperbarui: 6 Januari 2025   12:29 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terong Bu Lurah, Foto oleh Vanessa Loring:pexels.com

Di Negeri Tembokto, isu yang lagi hangat bukan melulu soal pembangunan, bukan juga soal "tukang tambal ban yang jadi caleg" atau "sekolah gratis tapi bayar," melainkan soal terong pun bisa jadi berita viral. 

Ya, terong! Tapi jangan salah paham, ini bukan soal sayuran di pasar Ketilang Cemplung yang tiba-tiba jadi langka, melainkan soal Bu Lurah yang sedang heboh mencari terong muda untuk bahan sambal.

Semuanya berawal ketika Bu Lurah, yang biasa dikenal karena kecerdasannya dalam merencanakan pembangunan kampung, tiba-tiba sibuk mencari terong muda. 

Kabarnya,  sudah dua hari berkeliling ke setiap warung, pasar, dan bahkan ke kebun belakang rumah Mpok Jumi si pedagang nasi uduk legendaris yang terkenal dengan lauk sambel terasi nampolnya. 

Namun, terong muda yang dicari tak kunjung ditemukan. 

"Ke mana ya terong-terong muda itu? Semua pada diambil orang!" keluh Bu Lurah sambil mengelus-elus perutnya yang mulai keroncongan.

Pencarian terong ini pun menjadi bahan obrolan warga. 

Wagyuman, si tukang tambal ban yang memiliki kepedulian sosial tinggi, tidak mau ketinggalan untuk memberi komentar. 

"Itu Bu Lurah, pasti lagi cari terong buat sambal, tuh. Terong muda katanya enak, lebih sedap daripada terong tua. Coba aja beli terong tua, kasih bumbu rempah, tetap bisa makan sambal," ujarnya dengan percaya diri, seakan dia lebih ahli dari pedagang sayur yang ada di pasar.

Tapi, ternyata, semua itu tidak semudah yang dibayangkan. 

Bu Lurah yang selalu terlihat tegas di hadapan warga, kini terlihat cemas dan bingung di pasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun