Kenali Target Audiens AndaPahami siapa yang akan menonton webseries Anda. Apakah mereka remaja, dewasa muda, atau penggemar genre tertentu? Misalnya, webseries "Stranger Things" (Netflix) berhasil menarik penggemar nostalgia era 1980-an dan pecinta fiksi ilmiah.
Buat Premis yang KuatPremis adalah inti dari cerita Anda. Pastikan premis tersebut sederhana tetapi memiliki daya tarik unik. Contoh: "Malam Minggu Miko" berfokus pada perjuangan seorang pria muda menghadapi berbagai situasi kocak di malam minggu.
Pecah Cerita Menjadi Episode PendekSetiap episode harus memiliki konflik atau hook yang memikat. Akhiri setiap episode dengan cliffhanger untuk mendorong penonton menantikan episode berikutnya.
Fokus pada KarakterKarakter yang kuat dan relatable adalah kunci. Berikan latar belakang, motivasi, dan perkembangan yang jelas bagi tokoh utama Anda.
Manfaatkan Anggaran dengan BijakProduksi webseries sering kali memiliki anggaran terbatas. Fokus pada kualitas cerita, dialog, dan lokasi sederhana tetapi efektif. Contoh: "The Guild" (2007) menggunakan lokasi minimal tetapi tetap sukses karena ceritanya yang kuat.
Teknis Penulisan Skenario Webseries
Secara umum, teknis penulisan skenario webseries mirip dengan skenario untuk serial televisi atau film, tetapi ada beberapa perbedaan:
Format Durasi: Webseries biasanya memiliki durasi 5-15 menit per episode, sehingga cerita harus lebih padat dan langsung ke inti konflik.
Struktur Cerita: Gunakan struktur tiga babak (pembukaan, konflik, resolusi) dalam setiap episode, tetapi tetap bangun alur yang saling terhubung di setiap episodenya.
Dialog: Karena durasi yang singkat, dialog harus lebih ringkas tetapi tetap membawa bobot cerita.
Visualisasi: Manfaatkan storytelling visual karena audiens webseries cenderung menyukai konten yang mudah dicerna secara visual.