film dan sastra memiliki peran yang tak tergantikan sebagai media untuk menyuarakan keresahan masyarakat.Â
Dalam dunia yang semakin kompleks,Film dan sastra menjadi cermin sosial yang memproyeksikan berbagai persoalan, mulai dari ketidakadilan, kemiskinan, hingga isu-isu lingkungan.Â
Dengan cara yang halus namun kuat, karya-karya kreatif ini mampu menggugah kesadaran kolektif dan mendorong perubahan.
Film Sebagai Media Kritik Sosial
Film adalah salah satu media paling efektif untuk menyampaikan pesan sosial. Melalui narasi visual yang emosional, penonton dapat memahami isu yang diangkat tanpa merasa sedang digurui.Â
Misalnya, film Parasite karya Bong Joon-ho berhasil menggambarkan ketimpangan sosial di Korea Selatan dengan cara yang brilian dan menyentuh.Â
Film ini tidak hanya mendapat pengakuan internasional, tetapi juga memicu diskusi global tentang kesenjangan ekonomi.
Di Indonesia, film seperti Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak karya Mouly Surya menghadirkan perspektif tentang perempuan dan kekerasan di pedesaan.Â
Film ini, seperti dikutip dari The Guardian, "membangkitkan diskusi tentang patriarki yang masih mengakar di masyarakat Asia."
Dengan karya semacam ini, film menjadi medium yang mampu menyuarakan keresahan yang sering kali terpinggirkan.
Sastra sebagai Suara Kaum Marjinal