Semuanya bergantung dari karakter yang dibuat. Dan mari kita mulai dengan karakter.Â
Di dalam kenyataannya, sebagai manusia tidaklah semuanya sempurna, dan tentu juga tidak memiliki logika yang sempurna. Jadi, pilihan karakter yang tidak logis dalam cerita Anda dapat diterima jika dimotivasi dengan tepat oleh karakter tersebut.Â
Jika seorang penonton yang menonton acara berkata, "Itu sangat bodoh! Saya tidak akan pernah melakukan itu," dia mungkin benar.
Namun, itu tidak berarti aksinya memang tidak logis. Â Itu hanya "tidak logis" dari sudut pandang penonton, bukan karakternya!
Itulah gunanya menyaksikan karakter belajar, bertindak, dan tumbuh dalam cerita. Pilihan mereka menunjukkan nilai dan identitas mereka, dan kesalahan memberi mereka kesempatan untuk belajar.Â
Jika karakter hanya melakukan apa yang penonton inginkan, cerita akan menjadi sangat membosankan. Sehingga cerita harus dibuat agar penonton netral sehingga muncul pemikirannya logisnya.
Titik di mana terdapat pelanggaran logika penceritaan sering disebut sebagai plot hole. Seperti yang dijelaskan oleh  MoviePlotHoles.com , celah-celah ini dapat dibagi menjadi tiga kategori:
- Super Plot Hole
Menghancurkan logika keseluruhan  cerita.
- Major Plot Hole
Menghancurkan logika  karakter utama.