Curhat deh..ujung-ujungnya malah jadi "sok nasihatin". Mungkin karena dia masih berusia di bawah saya.
Nah, beda lagi ketika ngobrol dengan pasien yang lebih tua. Dia istrinya yang sakit, kami sempat salat subuh berjamaah di masjid dekat RS.
Ternyata dia pensiunan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir bagian kepagawaian, sebelumnya berdinas di Badan Kepegawaian Nasional atau apa gitu..lupa..soalnya prinsipku yang penting asyik ngobrol bukan mau interview.
Sebelumnya malah bertemu dengan pensiunan juga yang merupakan salah satu pendiri komunitas sepedaÂ
ontel seluruh Indonesia.
Selain ngobrol juga, ketika rontgen, saya melewati Instalasi Gawat Darurat. Beberapa kali  lewat, selalu ada saja hal darurat dan juga yang meninggal.
Banyak sekali cerita di sini yang tentunya menjadi sunber inspirasi bagi saya yang berprofesi sebagai penulis dan berkutat di dunia kreativitas.
Pengakuan dari salah seorang pasien, mereka senang terapi, karena bisa saling kenal.
Ya, benar juga sih, bukan sekadar saling kenal, tapi juga bisa menambah wawasan. Apalagi sebagai pasien fisioterapi, seperti nya saya yang paling muda.
Malu juga sih awalnya beranggapan, masih muda tapi badan sudah ringkih.Â
Mau bagaimana lagi, namanya juga sudah takdir. Saya berusaha terus untuk hidup sehat, tapi ada saja hal yang terkadang luput, terutama karena faktor usia, maklum JELITA, jelang lima puluh tahun.
Uppss..sudah mau mulai terapi nih, si mbak perawat sudah datang.