Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Diary

Obrolan di Rumah Sakit

8 November 2024   07:52 Diperbarui: 8 November 2024   08:07 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Curhat deh..ujung-ujungnya malah jadi "sok nasihatin". Mungkin karena dia masih berusia di bawah saya.

Nah, beda lagi ketika ngobrol dengan pasien yang lebih tua. Dia istrinya yang sakit, kami sempat salat subuh berjamaah di masjid dekat RS.

Ternyata dia pensiunan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir bagian kepagawaian, sebelumnya berdinas di Badan Kepegawaian Nasional atau apa gitu..lupa..soalnya prinsipku yang penting asyik ngobrol bukan mau interview.

Sebelumnya malah bertemu dengan pensiunan juga yang merupakan salah satu pendiri komunitas sepeda 

Photo by Oles kanebckuu: https://www.pexels.com/photo/woman-in-white-shirt-standing-near-glass-window-inside-room-127873/
Photo by Oles kanebckuu: https://www.pexels.com/photo/woman-in-white-shirt-standing-near-glass-window-inside-room-127873/
ontel seluruh Indonesia.

Selain ngobrol juga, ketika rontgen, saya melewati Instalasi Gawat Darurat. Beberapa kali  lewat, selalu ada saja hal darurat dan juga yang meninggal.

Banyak sekali cerita di sini yang tentunya menjadi sunber inspirasi bagi saya yang berprofesi sebagai penulis dan berkutat di dunia kreativitas.

Pengakuan dari salah seorang pasien, mereka senang terapi, karena bisa saling kenal.

Ya, benar juga sih, bukan sekadar saling kenal, tapi juga bisa menambah wawasan. Apalagi sebagai pasien fisioterapi, seperti nya saya yang paling muda.

Malu juga sih awalnya beranggapan, masih muda tapi badan sudah ringkih. 

Mau bagaimana lagi, namanya juga sudah takdir. Saya berusaha terus untuk hidup sehat, tapi ada saja hal yang terkadang luput, terutama karena faktor usia, maklum JELITA, jelang lima puluh tahun.

Uppss..sudah mau mulai terapi nih, si mbak perawat sudah datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun