Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

5 Tips Sukses dan Kaya Ala Chindo yang Diwariskan dari Generasi ke Generasi

29 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 29 Oktober 2024   08:34 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Membeli yang Bermanfaat

Ada pameo, "beli fungsi bukan gengsi," dan itulah yang benar-benar diterapkan di dalam kehidupannya.

Jika pun mereka terlihat "boros" atau menggunakan barang-barang mahal, biasanya harus memiliki alasan jelas mengapa itu semua harus terbeli serta digunakan.

Misalnya dengan membeli barang-barang bagus itu dapat memantaskan mereka dihadapan klien dan mendatangkan cuan, maka itu tak jadi masalah.

Penampilan yang sederhana atau terlihat "miskin" pun bukan masalah besar karena tujuannya bukan untuk pamer sana sini, melainkan semuanya sudah memiliki pola yaitu kebermanfaatan yang menghasilkan cuan.

Jika klien atau pembeli produk mereka bukan dari kalangan berada maka flexing tak akan pernah dilakukan, maka jangan heran juga kalau pernah lihat Chindo yang punya toko, biasanya kerap menggunakan kaos oblong, celana pendek dan bersandal jepit.

5. Haram Berhutang untuk Berfoya-foya

Mereka tidak mengharamkan hutang selama dikategorikan sebagai hutang produktif bukannya hutang konsumtif.

Maksudnya adalah ketika berhutang, mereka bukan untuk foya-foya atau segala sesuatu yang pada akhirnya menjadi tidak produktif.

Misalnya ketika menggunakan kartu kredit atau paylater, mereka biasanya memutarnya untuk menjadikan apa yang dibeli itu sebagai aset. Setidaknya berpotensi mendatangkan cuan di kemudian hari.

Jika punya uang berlebih, selain ditabung, mereka berani membeli aset berupa emas ataupun properti. Keduanya tentu bisa menghasilkan uang yang lebih baik di kemudian hari bukan? Atau mungkin hal lain yang bisa dilakukan dan harus pasti menghasilkan cuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun