4. Membeli yang Bermanfaat
Ada pameo, "beli fungsi bukan gengsi," dan itulah yang benar-benar diterapkan di dalam kehidupannya.
Jika pun mereka terlihat "boros" atau menggunakan barang-barang mahal, biasanya harus memiliki alasan jelas mengapa itu semua harus terbeli serta digunakan.
Misalnya dengan membeli barang-barang bagus itu dapat memantaskan mereka dihadapan klien dan mendatangkan cuan, maka itu tak jadi masalah.
Penampilan yang sederhana atau terlihat "miskin" pun bukan masalah besar karena tujuannya bukan untuk pamer sana sini, melainkan semuanya sudah memiliki pola yaitu kebermanfaatan yang menghasilkan cuan.
Jika klien atau pembeli produk mereka bukan dari kalangan berada maka flexing tak akan pernah dilakukan, maka jangan heran juga kalau pernah lihat Chindo yang punya toko, biasanya kerap menggunakan kaos oblong, celana pendek dan bersandal jepit.
5. Haram Berhutang untuk Berfoya-foya
Mereka tidak mengharamkan hutang selama dikategorikan sebagai hutang produktif bukannya hutang konsumtif.
Maksudnya adalah ketika berhutang, mereka bukan untuk foya-foya atau segala sesuatu yang pada akhirnya menjadi tidak produktif.
Misalnya ketika menggunakan kartu kredit atau paylater, mereka biasanya memutarnya untuk menjadikan apa yang dibeli itu sebagai aset. Setidaknya berpotensi mendatangkan cuan di kemudian hari.
Jika punya uang berlebih, selain ditabung, mereka berani membeli aset berupa emas ataupun properti. Keduanya tentu bisa menghasilkan uang yang lebih baik di kemudian hari bukan? Atau mungkin hal lain yang bisa dilakukan dan harus pasti menghasilkan cuan.