Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Pendek Sebagai Sebuah Alternatif Hiburan dengan Potensi Pasarnya

16 Oktober 2024   05:56 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:55 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dianggapnya itu sebagai sebuah plot twist atau cliffhanger, padahal itu semua dilakukan karena batasan durasi film yang sudah harus selesai.

Cliffhanger  sendiri merupakan perangkat plot dalam fiksi yang menampilkan karakter utama dalam dilema yang sulit atau genting di akhir episode atau film, sehingga terasa menggantung dan diharapkan dapat mendorong penonton untuk kembali melihat bagaimana karakter menyelesaikan dilema tersebut.

Di dalam perjalanan "belajar" membuat film selama bertahun-tahun dengan langsung praktik, membuat saya paham bahwa membuat twist dan cliffhanger itu ada tekniknya, bukan asal-asalan.

Meski pada kenyataannya, sejak dulu dan bahkan kini, jika bicara ide, banyak pembuat film pendek yang berhasil membuat cerita pendek menarik.

Jika dari sisi teknis produksinya, terutama penggunaan peralatan, di era pertama kali saya memulai sangatlah kentara. Hal itu bertolak belakang dengan kondisi sekarang.

Teknologi mempermudah orang untuk membuat film. Mulai dari perangkat kameranya yang bisa menggunakan telepon seluler, demikian pula dalam proses pasca produksinya, semua bisa menggunakan aplikasi yang banyak tersedia di playstore.

Seharusnya, dengan perkembangan teknologi peralatan, cerita yang dihasilkan juga harus mengimbanginya sehingga film bisa semakin dinikmati sebagai suatu hiburan menarik.

Dan semua itu sangat memungkinkan, apalagi kehadiran film pendek ini sangat bisa menjadi pilihan karena durasinya singkat.

Untuk mereka yang berkantong pas-pasan, atau tak punya cukup waktu dalam menikmati film padahal sangat hobi menonton, film pendek tentu akan menjadi hiburan utama mereka.

Pergeseran ke era digital ini membuat apa yang dulu terasa musthil bagi saya, kini semakin menjadi sangat realistis.

Film pendek di masa sekarang seharusnya bukan untuk coba-coba lagi, tapi sudah bisa digulirkan dalam sebuah "industri" nya sendiri.***

Dokumentasi Syuting Film Pendek Kembali Pada-Mu, Dok Komunitas One Day One Juz
Dokumentasi Syuting Film Pendek Kembali Pada-Mu, Dok Komunitas One Day One Juz
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun