Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Pendek Sebagai Sebuah Alternatif Hiburan dengan Potensi Pasarnya

16 Oktober 2024   05:56 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk di ujungnya, yaitu distribusi, dalam wujud jaringan distribusi dan pemasaran film pendek, ide besar saya terwakilkan oleh platform digital khusus film pendek lokalfilm.id, di platform inilah Anda bisa melihat potensi besar tersebut. 

Anda bisa membaca artikel yang saya tulis tentang lokalfilm.id  di sini.

Secara teknis, dilansir dari howtoproducemovie.com, film pendek berdurasi 40 menit atau kurang, karena durasi ini memastikan bahwa film Anda bukan kategori film layar bioskop, yang biasanya berdurasi antara 60 menit - 120 menit (bahkan bisa lebih).

Film pendek sendiri awalnya dianggap sebagai film eksperimental atau film yang dibuat oleh mahasiswa sekolah film dalam rangka praktik produksi. Setidaknya, itu yang dulu saya ketahui.

Mahasiswa IKJ, sebagai satu-satunya sekolah film saat itu, sudah tidak asing lagi dengan film pendek karena inilah media mereka belajar serta mendalami ilmu yang diberikan oleh para dosen di kampusnya.

Lucunya, saya ketika itu pernah diduga sebagai mahasiswa IKJ saat menyewa studio editing setelah syuting untung mengikuti ajang festival di SCTV tersebut.

Dalam proses learning by doing itu saya kian memahami apa itu film pendek dan tingkat kesulitan di dalam membuatnya.

"Film pendek bukanlah film panjang yang dipendekin," ungkap Riri Reza ketika saya hadir di undangan seminar kegiatan FFVII 2002 di Hotel Kartika Chandra.

Film pendek sejak awal prosesnya memang sudah harus dikonsepkan sebagai film pendek, layaknya cerpen, yang tentu berbeda proses hingga alur ceritanya dengan novel.

Dalam membuat cerita untuk film pendek, kita harus sudah membuat plot yang "to the point" dan hanya berbicara tentang satu issue atau sudut pandang cerita.

Banyak pemula ketika itu, termasuk saya, ketika membuat film pendek terlalu banyak ingin bercerita dan memaksakan ceritanya agar segera habis, padahal cerita film tersebut masih menggantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun