Untuk di ujungnya, yaitu distribusi, dalam wujud jaringan distribusi dan pemasaran film pendek, ide besar saya terwakilkan oleh platform digital khusus film pendek lokalfilm.id, di platform inilah Anda bisa melihat potensi besar tersebut.Â
Anda bisa membaca artikel yang saya tulis tentang lokalfilm.id  di sini.
Secara teknis, dilansir dari howtoproducemovie.com, film pendek berdurasi 40 menit atau kurang, karena durasi ini memastikan bahwa film Anda bukan kategori film layar bioskop, yang biasanya berdurasi antara 60 menit - 120 menit (bahkan bisa lebih).
Film pendek sendiri awalnya dianggap sebagai film eksperimental atau film yang dibuat oleh mahasiswa sekolah film dalam rangka praktik produksi. Setidaknya, itu yang dulu saya ketahui.
Mahasiswa IKJ, sebagai satu-satunya sekolah film saat itu, sudah tidak asing lagi dengan film pendek karena inilah media mereka belajar serta mendalami ilmu yang diberikan oleh para dosen di kampusnya.
Lucunya, saya ketika itu pernah diduga sebagai mahasiswa IKJ saat menyewa studio editing setelah syuting untung mengikuti ajang festival di SCTV tersebut.
Dalam proses learning by doing itu saya kian memahami apa itu film pendek dan tingkat kesulitan di dalam membuatnya.
"Film pendek bukanlah film panjang yang dipendekin," ungkap Riri Reza ketika saya hadir di undangan seminar kegiatan FFVII 2002 di Hotel Kartika Chandra.
Film pendek sejak awal prosesnya memang sudah harus dikonsepkan sebagai film pendek, layaknya cerpen, yang tentu berbeda proses hingga alur ceritanya dengan novel.
Dalam membuat cerita untuk film pendek, kita harus sudah membuat plot yang "to the point" dan hanya berbicara tentang satu issue atau sudut pandang cerita.
Banyak pemula ketika itu, termasuk saya, ketika membuat film pendek terlalu banyak ingin bercerita dan memaksakan ceritanya agar segera habis, padahal cerita film tersebut masih menggantung.