Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Man Rabbuka

19 September 2024   13:46 Diperbarui: 19 September 2024   14:06 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Walder: Pexels Walder 

Yodi tidak tahu meski aku selalu merasa bahagia, saat ini sebenarnya ada kegamangan di dalam hidupku jika aku harus melaluinya terus seperti ini. Meski aku juga paham apa itu syukur, tapi tetap ada rasa yang "hilang", entah apa.

Dan pertemuan kami di kafe berakhir, Yodi aku ajak ikut bareng naik mobilku. Saat itulah kumandang azan magrib terdengar.

"Nda, boleh nggak gue minta mampir di masjid di depan itu," pintanya.

"Eh, iya, dah magrib ya. Oke boleh lah, masa nggak," aku pun menyetujui permintaan Yodi itu.

"Lo sholat juga kan?" tanyanya

Agak kaget juga aku dengan pertanyaan retoris darinya. Tentu aku akan salat, meski, jujur...belakangan ini, aku kerap melalaikannya, semua karena kesibukan dan kelelahan.

"Maafin gue tadi ya. Omongan gue bikin malu diri sendiri,"

"Kenapa?"

"Nggak seharusnya orang yang beriman ngomong kayak gitu, tapi jujur, gue ngerasa hancur. Gue kelepasan harus ngomong sama elo setelah gue pun terpaksa minjem duit lo. Gue selalu minta sama Allah, tapi belum terwujud. Di situ kayaknya setan bisikin gue," ucapnya sedih.

"Udahlah, manusiawi kok. No body perfect bro, sans. Kayak baru kenal gue kemaren aja lo ah," hiburku.

"Tau nggak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun