Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Man Rabbuka

19 September 2024   13:46 Diperbarui: 19 September 2024   14:06 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Walder: Pexels Walder 

Memang aku merasa dunia ini tidak adil!

Pendapat yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin seakan sebuah pameo lumrah serta terjadi secara wajar bertahun-tahun, bahkan kini sepertinya tambah parah.

"Nda, kalo gue boleh milih, gue pasti pingin jadi elo," ucap Yodi tiba-tiba.

"Maksudnya, lo mau operasi kelamin, gitu?" godaku

"Astagfirullah al adzhiim..najis..ngaco lo ah," Yodi berkata muak.

"Bercyanda, Yod. Jangan tegang-tegang ah. Putus nanti urat lo," ledekku.

"Amit-amit dah gue kalo sampe begitu. Percuma gue salat, ngundang azab Allah itu sih,"

Yodi sejak kecil memang dekat dengan agamanya, sering ke masjid dan rajin salat. Itulah salah satu alasan aku selalu mempercayainya. Sampai sekarang, baik dari pembicaraan ataupun dari postingan di media sosial, aku meyakini bahwa Yodi adalah sahabat yang baik, meski kami berlawanan jenis.

Mungkin ini akan jadi kondisi yang rawan apabila melihat status dudanya, sementara aku sampai saat ini masih melajang. Apalagi Yodi pun pernah bercerita penyebab perceraiannya, yaitu karena ia dianggap tak mampu menafkahi istri serta anak-anaknya.

"Ya terus kenapa lo pingin jadi gue?" tanyaku iseng.

"Elo kaya dari lahir. Itu aja," jawabnya singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun