Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haruskah Negara Ini Meniru Timnas PSSI, Berhasil Maju Setelah Memanggil Diaspora?

10 September 2024   06:09 Diperbarui: 10 September 2024   06:28 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Tom Fisk: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-udara-lapangan-sepakbola-3459633/ 

Sepakbola Indonesia sedang naik daun setelah aneka gebrakan Timnas PSSI yang dilatih oleh Shin Tae-yong dianggap berhasil.

Terutama saat Jumat, (6/09/2024), timnas PSSI berhasil menahan seri Timnas Arab Saudi dan juga membuat "jengkel" Roberto Mancini sang pelatih kawakan dunia itu.

Bahkan Mancini "terpaksa" memberikan pujian atas keterkejutannya melihat permainan timnas PSSI yang sudah berkembang sangat pesat.

Sebagai rakyat biasa yang menggemari sepakbola, saya pun sepakat dengan pendapat Mancini, bahkan FIFA yang sudah seringkali melayangkan pujiannya di media.

Saya sudah lama sekali tidak menyaksikan pertandingan sepakbola, terutama timnas, karena kebetulan setiap saya nonton, selalu kalah.

Namun sejak era pelatih Indra Sjafri dan kemudian sekarang Shin Tae-yong, saya sangat bersemangat karena ditangan mereka Timnas berubah pesat.

Banyak yang menganggap semua ini terjadi karena adanya naturalisasi dan diaspora pemain asing kita, sayangnya kedua istilah itu kerap kurang dipahami perbedaannya. Sebenarnya seperti apa sih?

Naturalisasi adalah proses hukum yang memungkinkan Warga Negara Asing (WNA) untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Naturalisasi bisa dilakukan dengan mengajukan permohonan kepada Kementerian Hukum dan HAM. 

Diaspora Indonesia adalah masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri, termasuk warga negara Indonesia (WNI) dan keturunan Indonesia. 

Diaspora Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

  • WNI yang tinggal di luar negeri dan masih memiliki paspor Indonesia
  • WNI yang telah menjadi Warga Negara Asing (WNA) dan tidak lagi memiliki paspor Indonesia
  • WNA yang memiliki garis keturunan Indonesia

Diaspora Indonesia dapat berperan sebagai agen promosi Indonesia di luar negeri. Dengan demikian, citra Indonesia di pasar luar negeri dapat terangkat.

Menurut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, pada tahun 2023, lebih dari 6-9 juta diaspora Indonesia tinggal di luar negeri.

Dilihat dari penjelasan tersebut, tampak jelas perbedaannya dan bagaimana status dari para pemain "asing" yang kini bergabung di timnas PSSI.

Saya pun berpikir, mungkin agak sedikit ngasal, mengenai kondisi negara yang semakin "lucu". Seolah tak ada lagi orang-orang yang layak memimpin di negeri ini.

Ya, bisa jadi itu hanya ulah netizen yang menjadi pendukung fanatik kontra pemerintahan. Namun, bagaimana jika ternyata negeri ini sedang tidak baik-baik saja.

Saya pun membahas ini dari sudut mata awam yang sebenarnya sudah lelah dengan segala intrik serta hal-hal lainnya, yang kerap dipertontonkan di media.

Apa tidak sebaiknya kita melakukan naturalisasi dan memanggil pulang para diaspora yang bersekolah di luar negeri?

Malaysia konon pernah berhasil dengan "kabarnya" mereka dulu belajar pada Indonesia, hingga kini para pelajar dan mahasiswa yang menimba ilmu di Indonesia itu membangun negaranya.

Sebenarnya dulu juga kita pernah melakukan cara itu dengan memanggil pulang BJ Habibie dari Jerman, sang jenius yang dikenali sebagai Mr Crack karena teorinya tentang retakan di pesawat terbang.

Bahkan kita lihat sendiri, Habibie pernah memimpin bangsa ini dengan cukup baik, meski ada saja komentar miring tentangnya.

Dan diaspora kita di luar negeri sedemikian banyak hanya dibiarkan memperkaya negara orang tanpa diminta kontribusinya untuk negeri ini?

Atau jangan-jangan yang hari ini bercokol di kekuasaan tak pernah ingin diri dan kroninya tergantikan oleh tenaga-tenaga ahli siap pakai, yang sudah jelas bisa membangun negeri ini dibandingkan mereka?

Sayangnya, negara ini bukan Timnas PSSI ya...***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun