Di dalam peneletian-penelitian di jurnal ilmiah, menulis yang dimaksud adalah menulis ekspresif. Namun di dalam praktiknya serta juga dari beberapa kasus lainnya, menulis apapun selama dilakukan secara mendalam dan melibatkan rasa trauma tersebut, maka itupun akan dapat menjadi penyembuh.
Tentu, tidak semua kasus trauma ataupun penyakit lain dapat serta merta disembuhkan, karena semuanya tergantung keadaan level penyakit serta keyakinan dirinya untuk bisa lepas dalam rasa sakit yang telah menganggunya selama ini.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H