Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Writerpreneur Sebagai Pilihan Profesi Menjanjikan dan Bisa Bikin Kaya

28 Agustus 2024   08:05 Diperbarui: 28 Agustus 2024   08:29 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman berubah begitu cepat dan kemampuan beradaptasi menjadi hal mutlak jika ingin meraih kesuksesan. 

Beradaptasi bukan hanya dengan gaya hidup, tapi juga dengan banyak hal yang perubahannya hanya bikin melongo, terutama bagi generasi yang lahir di tahun 1950 hingga 1980-an.

Hal yang paling terasa adalah ketika terjadi pergeseran nilai kehidupan dari  "analog" menjadi serba digital.  Hampir segala hal yang ada di dunia ini mendadak serba digital dan kemampuan kita untuk "melek" digital pun harus disesuaikan, terutama kemampuan kita dalam menulis.

Lho, apa hubungannya dengan kemampuan menulis?

Begini, di era digital, segala sesuatunya menggunakan proses penulisan. Lihatlah di media sosial, blog, atau platform digital lainnya.

Mulai dari yang sekadar untuk narsis, hingga proses penjualan produk dagangan, semua menggunakan tulisan. Meski katanya kita memiliki budaya baca yang buruk, tapi faktanya gambar saja tidak cukup, caption atau keterangan tertulis untuk menjelaskan maksud kita sangat mutlak diperlukan.

Maka kemampuan digital marketing menjadi hal mutlak bagi mereka yang ingin berwirausaha, apalagi tren belanja secara daring begitu meningkat pasca Pandemi Covid-19.

Dengan kondisi demikian, profesi yang menyangkut kreativitas dan segala hal terkait dengan digitalisasi kian tumbuh bak jamur di musim penghujan.

Begitupun dengan profesi penulis, sesuatu yang di era lampau menjadi sebuah profesi "idealis", bahkan tidak dianggap sebagai sebuah profesi, kini kenyataannya begitu banyak dibutuhkan.

Tak heran jika pemahaman orang tentang writerpreneurship pun perlu ditingkatkan serta diasah, selain dari sisi akademisnya yang kian banyak mengupas tentang pelajaran menulis, juga dari sisi lain yang lebih sederhana dan praktis sesuai kebutuhan di bidang kehidupannya.

Lantas, apakah Writerpreneur itu?

Writerpreneur merupakan istilah yang menggabungkan dua kata, yaitu writer yang berarti penulis dan entrepreneur yang berarti wirausaha.

Dikutip dari laman UICI, hal tersebut pernah disampaikan oleh Kirana Kejora dalam acara Webinar UICI: “Everyone Can be A Writerpreneur” yang dimoderatori oleh Direktur Komunikasi Publik UICI, Izzaty Zephaniah pada Selasa (20/06/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Kirana menyampaikan bahwa seorang writerpreneur juga merupakan bagian dari apa yang dikenal dengan istilah creativepreneurship. 

Dan cakupan profesi dari writerpreneur tersebut sangatlah luas serta beragam antara lain novelist, travel writer, scriptwriter, script supervisor, contentwriter, co-writer, ghostwriter, publisher, publishing consultant, speaker, lecturer, dan lain-lain.

Ditegaskannya pula, sebagai bagian dari creativepreneur, maka hal utama yang harus dimiliki penulis adalah kreativitas dan inovasi.

“Kalau kita mau hidup dari writerpreneur, maka harus ada inovasi dalam literasi kita,” ungkap Kirana.

Kirana menegaskan tujuan utama seorang writerpreneur tidak menjual buku, tetapi menjual pesan seluas mungkin.

Pendapatan yang di dapat jika berkecimpung dalam dunia Writerprenuership pun tidak bisa dianggap main-main, bahkan ada yang dibayar dengan mata uang asing seperti dolar Amerika.

Misal seperti ketika menulis novel di platform digital FIZZO, bayaran dolar Amerika menanti. Banyak penulis yang pernah merasakannya dengan mendapatkan bayaran hingga puluhan juta rupiah.

Demikian pula ketika menjadi content creator di media online, semisal di jaringan Media Online Promedia, seperti di Bondowoso Network, pencapaian terbesar dari salah seorangnya pernah hingga 30 jutaan.

Bagi mereka yang tertarik di dunia film dan sinetron, ini pun masih menjadi ladang basah karena diakui, sebenarnya dibutuhkan banyak sekali penulis skenario.

Pendapatan seorang penulis skenario untuk berbagai media penayangan, mulai dari Youtube, televisi dan bioskop, biasanya dari 1 juta hingga 50 juta, bahkan bisa lebih, tergantung dari jam terbang serta ketenaran penulisnya.

Dan tentu masih banyak lagi profesi yang membutuhkan kemampuan menulis ini, serta perlu diingat, penghasilannya bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

Namun, kita pun perlu melihat kenyataannya dari sisi lain, yaitu ketika sedang sepi job, berbulan-bulan pun kita bisa hanya mendapatkan "zonk", alias tidak menghasilkan sama sekali.

Selain kreatif dan tentu juga gaya penulisan, sebagai writerprenuer, perlu memahami keyword atau kata kunci di mesin pencari seperti Google serta segala hal terkait tentang itu. 

Dan tentunya kita  harus sangat paham tentang tren apa yang sedang berkembang atau hal menjanjikan lainnya.

Kemampuan di dalam mengamati sesuatu, daya analisa, wawasan serta komunitas, perlu dimiliki serta dirawat secara berkala agar terus bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah ke saldo rekening bank kita.

Bagaimana, tertarik untuk menjadi penulis dan terjun ke dunia writerprenuership?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun