Mohon tunggu...
Dimas Indra Pratama
Dimas Indra Pratama Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang

Mahasiswa Akuntansi yang memiliki integritas yang tinggi dan teguh terhadap prinsipnya, Tertarik dalam dunia keuangan serta memiliki kemampuan lebih dalam berkomunikasi, public speaking, bernegosiasi dan bekerja dalam individu maupun tim. Berpengalaman dalam beberapa kegiatan aktif organisasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Dasar-Dasar Logika: Teori Silgisme, Logisme, dan Kesalahan Penalaran

5 Oktober 2024   17:19 Diperbarui: 5 Oktober 2024   18:34 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silogisme adalah bagian dari logika, dalam sejarah Silogisme berasal dari bahasa Yunani yang artinya penggabungan penalaran. Jadi bisa dikatakan bahwa silogisme adalah proses logis yang terdiri dari tiga bagian yaitu deduktif, silogistik dan ketika adalah perumusan hubungan yang terdapat konsekuensinya. Silogisme sendiri merupakan penemuan terbesar oleh ahli filsafat terkenal yang bernama Aristoteles (Rohmadi & Irmawati, 2020).Penemuan Silogisme dapat dikatakan bahwa silogisme adalah setiap penyimpulan, dimana daru dua keputusan (premis-premis) dan kesimpulan.

Unsur -- unsur silogisme ada tiga, Premis Mayor, Premis Minor, dan Medium. Bagian pertama adalah premis mayor merupakan keputusan pertama, Maksud dari kata premis adalah kalimat yang dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan. Premis mayor adalah yang memuat term mayor dari silogismenya. Nanti akan menimbulkan predikat kesimpulan. Premis Minor dapat diartikan adalah pangkal pikiran yang kecil dari silogisme yang merupakan keputusan kedua setelah premis mayor, nanti akan menimbulkan predikat dalam kesimpulannya. Medium adalah bagian yang sama dalam dua keputusan, atau term menengan karena penghubung anatar premis mayor dengan premis minor, tetapi tidak muncul dalam kesimpulan (Rohmadi & Irmawati, 2020).

Kerangka dasar Logisme

Logika (logic) berasal dari bahasa Yunani "logos" yang berarti "kata","ucapan", atau "alasan". Secara etimologi logika adalah ilmu yang mempelajari pikiran yang dinyatakan dalam bahasa. Logisme adalah studi tentang penyimpulan dari suatu masalah yang dihadapi dalam memahami harus menentapkan ukuran serta ada landasan hukum logika yang benar. 

Jenis logika ada empat yaitu Logika Formal, Logika Informal, Logika Simbolis dan Logika Matematika. 

  1. Logika formal ialah sebuah pemikiran logika filosofis. Aristoteles mengatakan bahwa logika adalah bentuk pernyataan yang bernalar sesuai logika dengan menggunakan akal sehat untuk menunjukkan suatu kebenaran. 

  2. Logika Informal yaitu disiplin untuk dipelajari argumen bahasa alami. Logika ini untuk menilai, menganalisis, dan memperbaiki penalaran bahasa sehari-hari yang dilakukan dalam kehidupannya.

  3. Logika Simbolis adalah logika yang membahas tentang ketidak jelasan simbolis untuk menangkap ciri formal inferensi logis. Hal ini sangat menghubungkan hubungan simbol satu sama lain. 

  4. Logika Matematika adalah logika yang mengarah pada penerapan teknik logika ke pelajaran matematika atau lebih fokus ke representasi dan analisi logika formal (Rohmadi & Irmawati, 2020).

Kesesatan Berpikir

What is logical fallacy? Fallacy berasal dari kata fallacia yang berarti deception atau "menipu". Sesat berpikir merupakan tipe ketika argumen yang terlihat benar namun sebenarnya terjadi kesalahan dalam penalaran berpikirnya. Secara akademis Fallacy adalah kerancuan berpikir yang disebabkan oleh ketidakdisiplinan pelaku nalar dalam menyusun konsep berpikirnya. Dapat di artikan bahwa kesesatan berpikir adalah proses argumentansi dengan menggunakan penalaran yang tidak logis serta salah arah dan menyesatkan (Rohmadi & Irmawati, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun