Semua masyarakat pasti tahu, bila Partai Demokrat konsisten PD dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Buktinya, banyak RUU Prolegnas tahun 2020 ditentang hingga akhirnya dicabut dari prolegnas. Seperti  RUU HIP, Omnibus Law Cipta Kerja hingga Minerba. Bahkan organisasi MUI, Muhammadiyah dan NU menaruh harapan kepada PD. Dukungan ini tentu berimbas pula pada citra positif PD di daerah.
Poin yang sangat penting untuk diketahui oleh rakyat Indonesia. Apa itu? Soal AHY maju ke Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.
AHY memang maju di Pilgub DKI Jakarta. Tapi ia maju setelah SBY bukan lagi presiden. Ia maju dalam suatu kompetisi yg keras. Bukan sebagai calon tunggal koalisi parpol. Kompetitornya merupakan tokoh-tokoh senior yang sudah dikenal publik. Bukan seperti yang sekarang jadi rivalitas Gibran di Pilkada Solo. Yang hanya tukang jahit dan pengurus RT.
Jadi, bila kita bicarakan proses pencapaian AHY dan Gibran tentu tak bakalan selesai satu halaman saja. Yang terpenting adalah, jangan sampai ada oknum masyarakat yang hendak membuat panas politik tanah air. Piplres sudah lama usai. Tak adalagi pendukung Jokowi dan Pendukung Prabowo. Mari kita buka mata lebar-lebar bahwa sebagai Negara yang menjujung tinggi demokrasi untuk siap menerima kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H