Mohon tunggu...
Dimas Haikal
Dimas Haikal Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik

Saya adalah seorang ambivert yang senang menghabiskan waktu dengan orang-orang yang sudah saya kenal dekat, tetapi juga terbuka untuk berinteraksi dengan orang baru. Di sisi lain, saya juga menikmati waktu sendirian untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Hobi saya termasuk bermain game dan mengedit video, yang saya manfaatkan sebagai cara untuk bersantai dan menyalurkan kreativitas. Saya juga penggemar sepak bola, terutama Timnas Indonesia, meskipun saya tidak memiliki klub favorit karena lebih suka menikmati pertandingan tim nasional.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Mahasiswa UIN Bandung dalam Mendukung UMKM dengan Sertifikasi Halal

3 September 2024   05:00 Diperbarui: 3 September 2024   05:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bersama Bapak Ateng Suparlan, Pemilik Es Lumut Azzam Food Galery/dokpri

           

Sivitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menunjukkan konsistensi mereka untuk terus memberikan dampak positif kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan mahasiswa di UIN untuk terjun langsung ke dalam masyarakat. 

Ada berbagai jenis program KKN di UIN, seperti KKN Reguler, KKN Kolaboratif, KKN Tematik Halal, dan masih banyak lagi. 

Kali ini kita akan fokus membahas KKN Tematik Halal, jenis kegiatan ini adalah bentuk KKN mandiri yang bisa dikerjakan perorangan di daerah mana pun. 

Tugas mahasiswa KKN mandiri ini adalah membantu UMKM membuat sertifikat halal. Usaha yang dibantu adalah usaha skala mikro dengan modal usaha di bawah 500 juta rupiah. 

UIN Bandung menugaskan setiap mahasiswa mendapatkan minimal 10 UMKM. 

Peserta KKN Tematik Halal di UIN Bandung ada sekitar 250 peserta, termasuk saya sendiri Dimas Haikal Hafidhien mahasiswa Fakultas Dakwah & Komunikasi Prodi Ilmu Komunikasi Jurnalistik.

Lokasi KKN Tematik Halal yang saya lakukan ada di daerah Kuningan, Jawa Barat. Di sini ada sekitar 10 pelaku usaha dari Kuningan dengan berbagai jenis usaha. 

Sertifikat halal yang bisa dibantu oleh mahasiswa UIN Bandung adalah jenis sertifikat self declare. 

Perbedaan mendasar dari sertifikasi halal self declare dan reguler adalah reguler dalam prosesnya membutuhkan pengujian kehalalan produk oleh Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). 

Sedangkan sertifikasi halal self declare tidak melalui LPH dan kehalalan produk didasari pada pernyataan pelaku usaha kemudian diverifikasi oleh Pendamping Proses Produk Halal (P3H) (Sundari, 2024). 

Pada sertifikat self declare dibiayai oleh pemerintah, tetapi bentuk usaha kuliner seperti ayam geprek, steak, dan semua yang berbahan daging atau ayam tidak bisa menggunakan sertifikat ini.

Mahasiswa pertama-tama diberikan pelatihan gratis untuk menjadi Pendamping Proses Produk Halal (P3H) selama tiga hari oleh LPH UIN Bandung. 

Setelah mendapatkan sertifikat pelatihan dan lulus menjadi P3H, mahasiswa baru bisa terjun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat. 

Beberapa UMKM yang saya bantu adalah usaha keripik, kerupuk, kue, salad buah, dan minuman olahan. 

Perjalanan saya begitu luar biasa selama menjadi P3H di Kuningan. 

Ada banyak pengalaman dan pelajaran baru yang saya temui selama melaksanakan program KKN bersama UMKM ini. 

Mulai dari bagaimana cara kerja dunia bisnis, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana UMKM ternyata membutuhkan sertifikat halal untuk produk mereka.

Dokumentasi Bersama Ibu Nyai Partiningsih pemilik usaha Kripik Paman Sam/dokpri
Dokumentasi Bersama Ibu Nyai Partiningsih pemilik usaha Kripik Paman Sam/dokpri
Salah satu UMKM yang menjadi mitra saya adalah usaha milik Ibu Nyai Pratiningsih. 

Beliau adalah seorang pengusaha keripik singkong dan keripik ubi di Kuningan. 

Produk beliau sudah beredar di Karawang dan sekitarnya, dengan merek Keripik Paman Sam. 

Pemerintah saat ini semakin gencar mengharuskan produk UMKM memiliki sertifikat halal. 

Kewajiban bersertifikat halal ini sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal, diatur dengan penahapan di mana masa penahapan pertama kewajiban sertifikat halal akan berakhir 17 Oktober 2024.

Sehingga sebelum 17 Oktober, usaha jenis, produk makanan dan minuman, bahan baku, bahan tambahan pangan, dan bahan penolong untuk produk makanan dan minuman juga produk hasil sembelihan dan jasa penyembelihan sudah harus memiliki sertifikat halal agar bisa beredar (BPJPH, 2024). 

Kehadiran mahasiswa KKN Tematik Halal ini sangat dibutuhkan UMKM di kondisi yang seperti ini. 

UMKM yang tidak memiliki pengetahuan dan tata cara mendaftar produk halal akan sangat terbantu oleh mahasiswa KKN Tematik Halal UIN Bandung. 

Mereka bukan hanya akan mendapat sertifikat halal melainkan juga mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Dokumentasi Bersama Bapak Ateng Suparlan, Pemilik Es Lumut Azzam Food Galery/dokpri
Dokumentasi Bersama Bapak Ateng Suparlan, Pemilik Es Lumut Azzam Food Galery/dokpri
Bukan hanya di Kuningan, saya juga mendampingi UMKM sekitar wilayah Bandung contohnya di wilayah Gegerkalong, Bandung. 

Di sana saya bertemu pemilik usaha minuman olahan Es Lumut Azzam Food Gallery yakni Bapak Ateng Suparlan. 

Es lumut merupakan olahan minuman berbahan dasar susu dengan topping jelly yang lembut dengan rasa yang enak. 

Pada saat itu beliau hanya menjual produk di warungnya sendiri. 

Beliau ingin memperluas pasar bisnisnya ke sekolah-sekolah, tetapi sayangnya terkendala sertifikat halal. 

Adanya program KKN Tematik Halal ini sangat membantu beliau mengembangkan usahanya. 

Hanya dalam satu minggu sertifikat sudah terbit dan Bapak Ateng sudah bisa menjual produknya di sekolah-sekolah Bandung.

Kehadiran sertifikat halal ini bisa menguatkan branding produk para UMKM agar konsumen lebih percaya terhadap produk mereka. 

Selain itu, sertifikat ini juga berguna memperluas target pasar agar produk UMKM memiliki izin beredar yang pasti. 

Pada akhirnya saya berharap agar program KKN Tematik Halal ini terus berlanjut dari tahun ke tahun. 

Sebab, dampak dan manfaatnya sangat besar bagi masyarakat khususnya UMKM yang sedang merintis bisnis. 

Saran saya selama menjadi seorang P3H adalah agar pemerintah memperbaiki keterbatasan akses website SiHalal yang sering down. 

Hal ini menjadi tantangan utama bagi kami P3H dalam melaksanakan tugas pendampingan. 

Semoga dengan dipublikasikannya tulisan ini, pihak Kemenag bisa segera mengambil tindakan untuk membenahi website SiHalal agar tidak ada kendala yang sama di masa depan dan proses pengajuan sertifikasi halal bisa terlaksana dengan lancar. 

Saya percaya bahwa program KKN ini adalah sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dari masyarakat, kita mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu kita untuk membantu masyarakat luas dengan pengabdian yang kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun