Mohon tunggu...
Dimas Fajar Prasetyo
Dimas Fajar Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Departemen Psikologi Universitas Brawijaya

Konten favorit saya adalah olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Awas Kecanduan Bermain Game, Cari Tahu Apa Itu Gaming Disorder?

4 Desember 2022   23:40 Diperbarui: 4 Desember 2022   23:48 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bermain game (sumber : https://pixabay.com/id/)

Bagaimana cara Mengobati Gaming Disorder

Karena gaming disorder merupakan kondisi baru, tahapan pengobatannya belum bisa dijelaskan dengan jelas. Namun pengobatan untuk kecanduan lainnya, seperti kecanduan judi, juga memungkinkan untuk diterapkan untuk mengatasi gaming disorder 

Kecanduan judi biasanya diobati dengan terapi, pengobatan (obat-obatan), dan partisipasi dalam pertemuan atau klub sesama pecandu yang bertujuan untuk saling mendukung pemulihan. Beberapa langkah pengobatan berikut ini juga bisa dijadikan pilihan pengobatan untuk gaming disorder: 

  • Pendidikan. Penanganannya melalui edukasi tentang bahaya kecanduan game terhadap kesehatan mental dan gangguan game secara menyeluruh.
  • Perawatan yang terbukti umum digunakan untuk kecanduan. Perawatan ini biasanya melibatkan membantu penderita mengendalikan dorongan mereka, mengatasi pikiran irasional yang muncul, dan belajar bagaimana menemukan solusi untuk masalah yang mereka hadapi. 
  • Intrapersonal. Perawatan ini membantu orang tersebut mengelola identitasnya sendiri, membangun rasa percaya diri dan meningkatkan kecerdasan emosional.
  • Interpersonal. Pada tahap ini, penderita diajarkan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, membangun harga diri, meningkatkan kecerdasan emosional dan berinteraksi dengan orang lain.
  • Bantuan keluarga. Jika kecanduan game yang dirasakan memperburuk hubungan dengan keluarga, keluarga juga dianjurkan untuk mengikuti terapi.
  • Jalani cara hidup yang baru. Untuk mencegah kecanduan game, seseorang harus bisa mengenali kemampuan dan kelebihan diri sendiri serta menemukan hobi yang menyenangkan selain bermain game.

Perawatan di atas hanyalah saran dari banyak pilihan perawatan untuk gaming disorder. Jika kondisi ini juga dikaitkan dengan gangguan lain seperti gangguan kecemasan dan depresi, maka diperlukan penanganan lebih lanjut. 

Peran orang tua dalam mengatasi gaming disorder  

Ilustrasi (sumber: https://pixabay.com/id/)
Ilustrasi (sumber: https://pixabay.com/id/)

Video game adalah salah satu topik yang paling diperdebatkan di antara anak-anak dan orang tua. Orang tua biasanya tidak menyukainya sementara banyak anak menyukainya. Banyak orang tua khawatir anak-anak mereka menghabiskan terlalu banyak waktu bermain video game dan mengabaikan pelajaran mereka. 

Mereka takut anaknya menjadi "kecanduan" video game dan membuat anaknya tidak bertanggung jawab. Kisah-kisah yang muncul di media menceritakan banyak korban kecanduan ini mengalami gangguan kesehatan bahkan kematian. Namun, kasus tersebut masih sangat kecil dan belum bisa mewakili jumlah orang yang bermain video game. 

Kecanduan bermain game ini banyak terjadi di kalangan mahasiswa, hal ini kemungkinan terjadi disebabkan diantaranya adalah pengembangan identitas diri di mana mahasiswa mulai mendapatkan kebebasan, kemandirian dalam pengambilan keputusan dan keterlibatan teman sebaya. 

Peran orang tua menjadi penting dalam kebebasan yang diberikan, jika mahasiswa mengalami masalah, perilaku adiksi terhadap internet dapat menjadi suatu mekanisme koping yang maladaptif yang dapat menyebabkan masalah lain terkait dengan gaming disorder. 

Dari bacaan di atas dapat disimpulkan bahwa gaming disorder adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan penanganan segera dari perspektif psikologis dan biologis terkait dengan efek negatif yang dapat ditimbulkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun