Sejak awal kedatangan Jepang ke Indonesia pada tahun 1942, tujuan utamanya adalah untuk menginvasi Indonesia dengan mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri untuk keperluan perang. Jepang datang ke Indonesia dengan membawa ideologi fasisme, yang dimana ideologi ini adalah ideologi politik yang memperjuangkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi.Â
Ada juga yang mengartikan bahwa ideologi fasisme adalah ideologi yang mementingkan bangsanya sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Tujuan fasisme adalah untuk membuat individu dan masyarakat berfikir untuk bertindak bersama.
Ideologi fasisme memiliki ciri-ciri Rasisme, Militerisme, Ultra Nasionalis, dan Imperialisme. Rasisme didefinisikan sebagai ideologi yang menerapkan perbedaan ciri-ciri fisik dalam masyarakat, serta diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, dan golongan.
Militerisme adalah suatu pemerintahan yang didasarkan pada jaminan keamanannya terletak pada kekuatan militernya dan mengklaim bahwa perkembangan dan pemeliharaan militernya untuk menjamin kemampuan itu adalah tujuan terpenting dari masyarakat.
Ultra Nasionalis adalah sikap yang terlalu membanggakan negaranya sendiri sehingga merendahkan negara lain, sehingga mudah untuk memancing pertengkaran antar negara. Dan yang terakhir, Imperialisme adalah politik untuk menguasai seluruh dunia untuk kepentingan sendiri, yang merupakan hak untuk menguasai.
Sebagai kesimpulan, pada saat Jepang menjajah Indonesia, Jepang membuat banyak kemajuan di berbagai bidang, contohnya seperti industri militer, dan perdagangan.Â
Bangsa Jepang membuat propaganda bahwa mereka adalah keturunan dari Dewa Matahari dan menganggap bangsa lain rendah. Oleh karena itu, Jepang melakukan ekspansi politik dengan menguasai berbagai wilayah di Kawasan Asia, termasuk Indonesia. Begitulah ideologi fasisme lahir di Jepang, akibat krisis ekonomi dan politik.
Untuk saat ini, Indonesia sendiri menggunakan ideologi Pancasila sejak dibacakannya proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia menjadi landasan dalam menjalankan berbagai kebijakan dan tindakan negara.Â
Pancasila menjadi simbol identitas nasional Indonesia yang mengandung nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, demokrasi, keadilan sosial, serta menghargai hak asasi manusia. Pancasila juga memperkuat keberagaman bangsa Indonesia dan menjadikannya sebagai kekuatan untuk mencapai kemajuan bersama.
Indonesia merupakan negara dengan kebudayaan yang sangat beragam. Meskipun masyarakatnya terkenal ramah, tetapi terkadang mereka juga kurang respect terhadap masyarakat luar ketika berada di dunia sosial media.Â
Misalnya ketika ada artis luar atau dalam negeri yang memiliki kasus kontroversial, di zaman ini akan sangat mudah bagi masyarakat dunia maya untuk mencaci maki orang yang bersangkutan walaupun sebenarnya tidak ada sangkut pautnya atau bahkan merugikan kehidupan mereka.Â
Masyarakat Indonesia juga sangat mudah dipengaruhi oleh isu-isu yang beredar, dan biasanya ada oknum yang memang sengaja untuk mengadu domba pihak yang bersangkutan.
Berbeda dengan masyarakat luar, mereka cenderung tidak peduli dengan apa yang terjadi di dunia maya, selagi tidak mempengaruhi dan merugikan hidup mereka, apa gunanya menghabiskan waktu dan tenaga untuk melakukan perbuatan yang tidak ada manfaatnya. Perbedaan kebudayaan seperti itulah yang menyebabkan pola pikir masyarakat Indonesia di dunia maya tidak pernah bisa maju sehingga dipandang rendah oleh mata dunia.
Di bidang lain juga demikian, misalnya dari tata cara hidup bisa kita ambil contoh masyarakat Jepang. Memang dari segi keramahan tidak jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia, tapi dari segi kebersihan Jepang jauh lebih unggul, kesadaran mereka akan kebersihan menjadi pusat perhatian masyarakat dunia. Tidak perlu jauh jauh, contohnya ketika Piala Dunia Qatar tahun 2022 kemarin.Â
Setelah pertandingan, supporter Jepang tersorot media sedang membersihkan sampah sampah yang berserakan di stadion. Dari kejadian tersebut kita bisa menilai bahwa masyarakat Jepang sudah terbiasa hidup bersih dan sehat.Â
Bahkan yang biasanya kita menilai bahwa saluran air itu identik dengan sebuah tempat yang kotor dan memiliki aroma yang tidak sedap, Â di Jepang sendiri kita bisa melihat saluran air disana sangat bersih bahkan diisi dengan ikan hias sehingga bisa memanjakan mata siapapun yang melihatnya, apalagi danau danau yang ada disana, tentunya bisa menghilangkan rasa jenuh seseorang yang sedang memiliki masalah pribadi atau bahkan memiliki kegelisahan.
Di bidang industri, Indonesia juga tertinggal jauh dari Jepang. Contohnya di dunia sepakbola, Jepang selalu lolos kualifikasi piala dunia dan hampir selalu berbuat banyak hingga dapat melangkah jauh dalam ajang kompetisi sepakbola tersebut. Indonesia pernah ikut piala dunia ketika masih dijajah oleh Belanda, tepatnya pada tahun 1938 di Perancis dengan menyandang nama Hindia Belanda.Â
Pecinta sepakbola tentunya tahu bahwa eropa merupakan pusat sepakbola dunia. Dalam hal tersebut, Jepang selalu melahirkan pemain pemain berbakat dan menyalurkannya ke eropa. Sehingga, banyak masyarakat Jepang yang hidup dan sukses berkat sepakbola.Â
Tidak hanya sampai disitu, pemain pemain tersebut juga meneruskan ilmu yang didapatnya dari eropa kepada penerus penerusnya di Jepang, sehingga sampai sekarang mereka dipandang sebagai salah satu negara yang memiliki industri sepakbola terbaik di Asia.
Meskipun banyak pemain pemainnya yang berkiprah di Amerika bahkan Eropa, di Jepang sepakbola dalam negerinya juga dipandang sangat baik oleh masyarakat dunia khususnya Asia Tenggara.Â
Banyak diantara pemain profesional dari negara negara Asia Tenggara yang merintis karirnya lewat kompetisi sepakbola di Jepang, sebelum akhirnya dijadikan sebagai batu loncatan untuk ke ajang yang lebih tinggi lagi. Bahkan tidak sedikit pula pemain sepakbola eropa yang menutup karirnya di Jepang karena memang sebagus itu industri sepakbola di Jepang.
Di bidang industri lain, Jepang juga sangat unggul dibanding Indonesia, bisa kita ambil contoh dunia perfilm-an. Kalau di Indonesia ada yang kita kenal dengan sebutan film kartun, di Jepang sendiri biasa kita menyebutnya ‘anime’. Film kartun yang dibuat oleh Indonesia tidak banyak dikenal oleh masyarakat dunia bahkan Asia.Â
Sedangkan film kartun yang dibuat oleh Jepang, berbagai macam kalangan masyarakat di dunia sangat menyukai film kartun produksi Jepang dari usia muda bahkan yang sudah tua. Karena selain tayangan visualnya yang memanjakan mata, alur ceritanya juga sangat tersusun rapih dan mengandung banyak makna tersirat di dalamnya.
Dari semua hal diatas, bukan berarti Indonesia selalu kalah dari Jepang. Contohnya di bidang olahraga Badminton, Indonesia merupakan salah satu negara terbaik di Asia bahkan yang terbaik di Asia Tenggara.Â
Terbukti dengan raihan prestasi yang dimiliki oleh Indonesia selama ini di bidang olahraga tersebut, sehingga banyak atlet badminton Indonesia yang pernah meraih peringkat 10 besar dunia. Untuk saat ini saja, sudah ada 2 perwakilan atlet badminton dari Indonesia yang menduduki peringkat 3 besar dunia di tunggal putra dan ganda putra hingga 5 besar ganda putri.
Indonesia juga memiliki kebudayaan yang sangat beragam, bahkan banyak kebudayaan Indonesia yang mendunia sehingga di claim oleh beberapa negara di Asia Tenggara diantaranya angklung, batik, reog, wayang kulit dan masih banyak lagi. Di lain sisi, banyak masyarakat dunia yang mengakui bahwa makanan dari Indonesia merupakan salah satu makanan terbaik di dunia, contohnya makanan khas Padang yaitu Rendang.
Destinasi wisata di Indonesia juga sangat laku bagi masyarakat luar karena pemandangannya yang indah dan memanjakan mata. Contohnya di Bali dan Lombok, semua wisatawan asing pasti akan pergi ke Bali ataupun Lombok ketika sedang berkunjung ke Indonesia, karena disana banyak tempat wisata yang mungkin jarang mereka temui sebelumnya dari segi keindahan hingga pelayanannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI