Fasilitator menambahkan bahwa seorang pengengar aktif biasanya (1) Duduk tenang, rileks tapi tetap penuh perhatian dan respek terhadap pembicara, (2) Fokus mendengar pembicaraan, (3) Tidak memikirkan tentang apa yang hendak ia katakan selanjutnya, (4) tidak menyela, (5) Tidak menghakimi memberikan saran maupun opini, (6) Peka terhadap emosi yang ditunjukan pembicara, (7) Bisa menyatakan kembali kepada pembicara mengenai apa yang dipikirkan dirasakan oleh pembicara, (8) Menunjukan respek terhadap  apapun yang dibicarakan oleh pembicara, (9) Berempati mengenai emosi yang ditunjukan oleh pembicara dan (10) Mampu menangkap hal-hal penting mengenai subtansi pembicaraan.Â
D. Berbicara Efektif
Fasilitator memulai acara ini dengan memberikan gambaran tentang bagaimana berbicara efektif yang meliputi kemampuan menyampaikan pesan maksud dan tujuan dengan sistematis, jelas, padat, lugas dan mudah dipahami kepada pihak yang menjadi lawan biara. Para peserta urung pendapat bahwa berbicara efektif diantaranya adalah (1) memiliki tujuan dan manfaat, (2) tegas dan jelas, (3) verbal, (4) non verbal (5) berbicara aktif dan lain sebagainya.
Pada sesi latihan penulis duduk berlawan dengan seorang teman. Penulis memegang secarik kertas dan sebuah spidol kecil, lalu teman menyampaikan secara lisan tiga bidang gambar.Â
Penulis yang tidak melihat gambar hanya bisa membayangkan bentuk gambar lalu mengguratkannya pada kertas yang tersedia. Â Penulis dan teman menyamakan gambar dan hasilnya bentuk gambar cukup berbeda.Â
Penulis menyimpulkan sesi ini maknanya kita sebagai PK patut fokus seraya menggambarkan secara nyata terkait informasi yang disampaikan oleh Klien. Â
Ada kemungkinan klien menyampaikan informasi yang tidak jelas atau bohong dengan demikian PK harus cermat menyimpulkan apa yang sudah klien sampaikan.
Selanjutnya perwakilan peserta secara sukarela membacakan teks yang cukup panjang berisi  sebuah berita tentang ledakan gudang kembang api  yang terjadi tadi malam di Somarende. Pembacaan teks harus didasari dengan olah vokal yang baik, jelas, tegas, rasa percaya diri dan sikap yang sopan. Kemudian fasilitator menambahkan perlunya kemampuan visual guna mengasah kemampuan visual menjadi pemberi pesan yang baik.Â
Lalu ada tips yaitu penyampaian informasi perlu dilakukan dengan bantuan anggota tubuh seperti menggerakan tangan, menggunakan mimik wajah dan lain sebagainya.
Artikel ini bersambung....Â
  Â
  Â