Mohon tunggu...
Dimas Catur Prima Nugroho
Dimas Catur Prima Nugroho Mohon Tunggu... -

Enterprenuer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Profesi dan Motivasi

24 November 2017   13:34 Diperbarui: 24 November 2017   14:33 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"pak, orangtuanya apakah ada mengkonsumsi susu?" 

saya jawab: "ada dok, susu appeton 60+ untuk lansia" 

dokter membalas: "susu apa itu pak? bapak jangan sembarangan lho ngasih susu nya, orangtua bapak itu gak boleh minum susu sembarangan ya" 

pengen rasanya saat itu saya teriak dan bilang: "itu sekaleng 500 ribu dok harganya, dan bukan susu biasa" 

seorang dokter spesialis saraf bahkan gak cukup mengenal susu tersebut. 

kembali ke topik awal. motivasi. mungkin sebagian dokter di negara ini sudah bergeser motivasi nya. kelihatan saat anda menyambut pasien dengan BPJS atau biaya pribadi. banyak yang tiba-tiba menjadi ramah saat pasien datang ke tempat praktek pribadi, dengan tagihan jutaan. dan menjadi seolah-olah gak kenal saat datang ke rumah sakit pakai layanan BPJS. 

semoga dokter yang yang sudah mulai berubah motivasi, agar dapat kembali menjadi dokter yang penuh dedikasi dan mengikuti panggilan jiwa. sesungguhnya tidak ada seorangpun di dunia ini yang ingin berurusan dengan dokter pastinya. karena apabila ketika sudah berurusan dengan dokter, akan berganti menjadi pasien. 

akhirnya hujan turun sore itu. dan lamunan ini tersadarkan saat Bapak berucap

"udah sampe rumah, terimakasih ya nak, besok ke dokter mana lagi kita?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun