Nama Mahasiswa : Dimas Candra Aditya
NIM : 250211105844
MULAI DARI DIRI: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?
Sebelum mempelajari topik ini, saya beranggapan bahwa Anak-anak memiliki motivasi belajar yang bervariasi, ditengah kondisi kehidupan keluarga mereka. Saya merasa setiap anak memiliki cita-cita dan impian masing-masing, yang berusaha mereka raih dengan kerja keras dan percaya diri.Â
Semangat dan optimisme belajar berusaha didapatkan ditengah kesulitan hidup. Namun demikian, anak-anak tidak akan termotivasi dengan sendirinya tanpa kehadiran orang-orang yang berpengaruh terhadap kehidupan mereka, seperti orang tua, guru, dan teman sebaya.
EKSPLORASI KONSEP: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?
Pada topik ini saya mempelajari tentang aktivitas sosial dan interaksi antara orang dewasa dan anak dalam membentuk dasar sosialisasi kognitif. Aktivitas sehari-hari yang berbeda menurut status sosioekonomi (SES) dan sejauh mana mereka dipekerjakan secara berbeda, menghasilkan perbedaan dalam kompetensi sosial dan akademik.Â
Anak mengembangkan kompetensi melalui berbagai pola interaksi antara orang tua dan anak maupun guru dan murid. Interaksi orang dewasa dan anak membahas perbedaan perspektif sosial, ekonomi, budaya, dan politik dalam sosialiasasi pendidikan anak.Â
Kehidupan sehari-hari anak yang dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi (SES) mereka akan menghasilkan sikap, nilai, dan keterampilan yang berbeda, baik kognitif maupun linguistiknya.
RUANG KOLABORASI: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?
Hal yang saya pelajari bersama rekan-rekan kelompok melalui diskusi pada ruang kolaborasi adalah penyampaian pandangan masing-masing anggota kelompok mengenai perspektif sosiokultural, yang meliputi:
- Perspektif sosial, yang menekankan pentingnya interaksi sosial di dalam kelas dan sekolah.
- Perspektif budaya, yang mengakui keberagaman latar belakang dan nilai-nilai budaya siswa.
- Perspektif ekonomi, yang mempengaruhi akses siswa terhadap sumber daya pendidikan, peralatan, dan peluang belajar.
- Perspektif politik, yang dipengaruhi oleh kebijakan pendidikan, tindakan legislatif, dan perubahan politik yang berdampak pada kurikulum, metode pengajaran, dan sumber daya pendidikan.
Selain itu, kami juga menyampaikan pandangan kesiapan mengajar dengan memperhatikan Perspektif sosialkultural, meliputi Kesiapan dalam memahami kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang melatari pendidikan peserta didik, kesiapan dalam membangun kolaborasi dengan orang tua dan peserta didik, serta kesiapan dalam membangun suasana belajar yang interaktif dan merangsang pengetahuan, keterampilan, dan karakter peserta didik.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi?
Pada topik ini kami merepsentasikan hasil diskusi kami melalui presentasi kelompok. Kemudian, kelompok lain memberikan tanggapan, tambahan, atau pertanyaan terkait materi yang dipresentasikan. Diskusi antar kelompok dapat merangsang pemikiran kritis, terutama dalam mengenal perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi pembelajaran di dalam kelas, baik dari segi pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada peserta didik.
ELABORASI PEMAHAMAN:
- Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?
Sejauh yang sudah saya pahami mengenai topik ini adalah perspektif sosiokultural yang mencakup perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik sangat berpengaruh pada keberlangsungan proses pembelajaran peserta didik di kelas. Untuk menyikapi kondisi tersebut, guru perlu merancang strategi pembelajaran yang berdiferensiasi, yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik. Sudah seyogyanya seorang guru adalah dapat menuntun dan memfasilitasi kebutuhan dan minat belajar peserta didik yang memiliki keunikan karakteristik, sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya masing-masing.
- Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?
Hal baru yang saya pahami dalam topik ini adalah sebelum mulai merancang pembelajaran, seorang guru harusnya melakukan observasi terlebih untuk mengenali karakeristik, kebutuhan, dan potensi belajar peserta didik yang memiliki latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda-beda.Â
Setelah itu, guru dapat memetakan peserta didik sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan potensi belajar mereka untuk dapat membuat rancangan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan kemampuan dan perkembangan belajar masing-masing peserta didik.
- Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut tentang pembelajaran dengan memperhatikan perspektif sosiokultural adalah bagaimana cara yang paling efektif bagi guru untuk memberikan pembelajaran yang efektif di tengah keberagaman perspektif sosiokultural peserta didik di kelas.
KONEKSI ANTAR MATERI: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?
Mata kuliah Perspektif sosiokultural juga berkaitan dengan mata kuliah lain seperti Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya, Filosofi Pendidikan Indonesia, Praktik Pengalaman Lapangan, dan Prinsip Pengajaran Asesmen yang sama-sama didasarkan pada perspektif sosiokultural.Â
Perspektif sosiokultural seperti perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik diintegrasikan dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan potensi belajar peserta didik. Keempat mata kuliah tersebut selalu mempertimbangkan perspektif sosiokultural untuk meciptakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
AKSI NYATA:
- Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?
Manfaat yang saya dapatkan setelah mempelajari topik ini adalah meningkatnya pemahaman mengenai perspektif sosiokultural yang sangat mempengaruhi proses pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Sebagai seorang guru, pemahaman terhadap perspektif sosiokultural dapat mengenalkan keberagaman yang melatari tumbuh kembang dan proses belajar peserta didik. Saya dapat membuat rancangan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan potensi belajar masing-masing peserta didik.
- Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1--10? Apa alasannya?
Kesiapan saya berada di skala 6 karena saya harus terus mengenali perspektif sosiokultural peserta didik yang sangat beragam. Saya harus terus belajar menyesuaikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang memperhatikan faktor sosiokultural, sehingga saya dapat memberikan pembelajaran yang bermakna dan berpihak pada peserta didik.
- Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?
Hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut adalah rancangan pembelajaran yang berdiferensiasi dan sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, serta minat belajar peserta didik, agar mereka dapat mengembangkan potensi belajarnya masing-masing. Saya merasa juga perlu untuk terus mengasah kompetensi dan keterampilan dalam memberikan strategi pembelajaran yang memperhatikan perspektif sosial, ekonomi, budaya, dan politik peserta didik secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H