"Cara terbaik untuk berhenti merokok adalah: Jangan pernah memulai merokok!", Dr. drg. Amaliya, Msc.-Departement Periodontologi, FKG-Universitas Padjadjaran.
Sebagai seorang perokok, saya bersyukur dapat dipertemukan dengan dokter Amaliya dan pakar-pakar lainnya dalam forum yang diinisiasi oleh Indonesian Young Pharmacist Group (IYPG) dan Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR).
Tema yang diangkat dalam forum tersebut adalah "Pengurangan Bahaya Tembakau dan Upaya Berhenti Merokok Dalam Perspektif Farmasi dan Kesehatan Publik".
Saya pribadi sudah meniatkan untuk berhenti merokok. Seperti saran langkah-langkah berhenti merokok yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Namun, niat itu pun hingga kini tetap menjadi niat belaka. Mungkin itu juga yang terjadi pada teman-teman perokok yang lain. Ada juga teman perokok yang mengikrarkan: "Tidak akan pernah berhenti merokok!".
Bicara tentang berhenti merokok di lingkungan kita, memang tidak mudah. Terlebih pembicaraan tersebut terjadi antara perokok aktif dan perokok pasif.
Perokok pasif: "Kamu gak sayang sama diri kamu? Gak sayang sama kesehatan kamu? Gak pingin berhenti merokok gitu?"
Perokok aktif: "Karena aku sayang sama diriku dan kesehatanku, makannya aku merokok."
Perokok pasif: "Kok gitu??"