Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Macam-macam Kejahatan Finansial Perbankan

8 Mei 2019   16:09 Diperbarui: 8 Mei 2019   16:57 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rekening ponsel (styleintech.com)

Inovasi berlanjut. Tak perlu buku tabungan, tak perlu juga "kartu ATM", cukup dengan menggunakan nomor telepon genggam yang kita miliki! Cara menggunakannya pun cukup mudah, hampir sama dengan menggunakan "kartu ATM". Cukup masukan nomor telepon genggam kita yang terdaftar, kemudian masukan kode verifikasi yang dikirimkan ke nomor telepon genggam kita. Selanjutnya, selamat bertransaksi!

Contoh celah dari kemudahan dan inovasi

Namun, lagi-lagi kejahatan finansial hadir! Di balik kemudahan tersebut, tetap ada celah yang bisa diendus oleh pelaku kejahatan. Korban dari "rekening ponsel" sebagian besar adalah para pengemudi ojek online. Para pelaku kejahatan ini menggunakan modus operandi mengaku sebagai petugas bank. Caranya dengan asal menghubungi nomor pengemudi ojek online secara acak. Bagaimana mendapatkan nomor pengemudi ojek online? Mudah! Setiap kita memesan ojek online di situ pasti tertera nomor telepon si pengemudi bukan?

Setelah menghubungi nomor target. Pelaku yang mengaku petugas bank meminta kode verifikasi yang terkirim di telepon genggam korban. Ancamannya adalah pemblokiran rekening! Siapa yang tak bingung dengan ancaman itu ketika panik mendera? Terlebih kurangnya pemahaman dan pendidikan. Tak perlu panik, biarkan "rekening ponsel" terblokir.

"Kok bisa para pelaku memblokir rekening?", muncul pertanyaan. Tentu saja bisa! Analoginya begini, cobalah transaksi perbankan di ATM menggunakan "kartu ATM", lalu masukan nomor PIN yang SALAH beberapa kali. Dan, selamat! "Anda terblokir". Sama halnya dengan "rekening ponsel", para pelaku memasukan kode verifikasi SALAH beberapa kali hingga mengakibatkan "rekening ponsel" terblokir.

***

Ketika semuanya berkembang, tak menutup kemungkinan kejahatan juga turut berkembang. Sebaiknya, kita pun mengembangkan pengetahuan kita juga. Salah satunya lewat literasi.

Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga ketaqwaan kita berkembang, begitu pun dengan pengetahuan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun