Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kang Ojol Juga Melek Naskah Kuno

5 April 2019   22:29 Diperbarui: 5 April 2019   22:47 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penutupan pameran naskah (@kratonjogja)

"Apa cita-citamu?"

Kalimat tanya yang masih eksis, hingga hari ini. Kalimat tersebut sering dilontarkan oleh para guru TK maupun SD, bahkan di jenjang selanjutnya juga masih saja kalimat tersebut dilontarkan kepada kita, iya bukan?

Namun, seiring berjalannya waktu, cita-cita yang dulu dielu-elukan berangsur-angsur pudar tak berbekas. Perkembangan jaman dan gerusan akan kebutuhan menghidupi diri sendiri hingga keluarga, memupuskan harapan akan meraih cita-cita tersebut.

Tidak percaya? Silakan sejak kecil bercita-cita setinggi langit. Tunggu hingga kamu beranjak dewasa, semoga saja kamu terjatuh di antara bintang-bintang.

Kang ojek dulu, bukanlah yang sekarang

Siapa yang bercita-cita menjadi pengemudi daring (driver online)?? 

Mungkin, mungkin saja profesi tersebut masuk dalam deretan cita-cita hits, bersanding dengan profesi dokter, polisi, tentara, dsb. Saya pun, (dulu) tidak bercita-cita sebagai driver online atau ojek online (ojol).

Siapa sangka, kini profesi tersebut menjadi pilihan saya. Manusia memang boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan--kata kebanyakan orang begitu. Profesi ojol tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain salah satu inovasi di tengah-tengah perkembangan jaman, ojol telah menyerap ribuan bahkan jutaan tenaga kerja--kita bicara di Indonesia saja ya.

Kang ojek yang dulu katanya buta huruf, SD pun tak lulus. Tapi, tukang ojek sekarang 'ngeri-ngeri'--bukan berarti memedi ya. Tukang ojek jaman now sebagian besar orang berpendidikan. Gimana tidak, untuk mengoperasikan sebuah gawai harus melek teknologi bukan?

Tidak hanya sampai di situ, mau cari driver ojol lulusan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta terkenal sampai tidak terkenal, ada semua! Mau cari driver ojol mantan direktur, manager hingga karyawan biasa, ada semua!

Ilustrasi (tribunnews.com)
Ilustrasi (tribunnews.com)
Kang ojol (tak) hanya antar-jemput

Menjadi seorang driver online tak melulu soal antar-jemput, itu dulu. Kini, selain dari kalangan berpendidikan, para driver online ini pun dituntut memiliki wawasan luas. Wawasannya tak hanya seluas gawai yang selalu setia menemani atau pun sepanjang jalan yang sering ia lalui.

Driver online sering memiliki double job--bukan berarti udah punya jaket 'ini' tapi juga pakai jaket 'itu' ya. Double job tersebut dijalaninya lantaran atas dasar profesionalitas dalam melayani pelanggan tercinta.

Misal, saat mengantar. Tiba-tiba kang ojol dicurhati oleh si penumpang, di situ kang ojol pun langsung bertindak bak sahabat atau orang tua atau juga selaiknya psikiater profesional bin abal-abal.

Kang Ojol juga melek naskah kuno

Beberapa hari yang lalu, saya mendapati pelanggan yang hendak diantar menuju Keraton Yogyakarta. Di situ saya mencoba menelisik apakah tujuannya ke sana berkaitan dengan adanya Pameran Naskah Keraton Yogyakarta. Ternyata benar!

Selalu tersenyum (doc. Riana)
Selalu tersenyum (doc. Riana)

Karena termasuk kang ojol yang berpendidikan dan berwawasan, saya pun bisa bercerita mengenai pameran naskah tersebut kepada pelanggan saya. Beruntunglah, diri saya pernah berkunjung ke pameran tersebut bersama teman-teman dari Kompasianer Jogja.

Dan tak terasa sebulan akan berlalu, pameran naskah tersebut akan diakhiri pada hari Sabtu, 6 April 2019.

Penutupan pameran naskah (@kratonjogja)
Penutupan pameran naskah (@kratonjogja)

Masih ada waktu esok untuk mengunjungi pameran tersebut, kawan-kawan. Jangan bersedih, kalian tetap bisa menikmati maha karya literasi nenek moyang tersebut di Keraton Yogyakarta dengan mengunjungi KHP Widya Budaya. Selain itu kawan-kawan juga bisa berkunjung ke museum Sonobudoyo, Widya Pustaka Pakualaman dan Balai Bahasa Yogyakarta.

Mengenai pamerannya seperti apa dan bagaimana, berikut saya sertakan beberapa tulisan teman-teman Kompasianer Jogja yang ketje-ketje:

So, menjadi seorang driver online itu.. tidak semudah yang kau bayangkan ferguso!

matur nuwun KJOG

Swafoto KJOG #DolanHeritage (doc. KJOG)
Swafoto KJOG #DolanHeritage (doc. KJOG)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun