"Apa cita-citamu?"
Kalimat tanya yang masih eksis, hingga hari ini. Kalimat tersebut sering dilontarkan oleh para guru TK maupun SD, bahkan di jenjang selanjutnya juga masih saja kalimat tersebut dilontarkan kepada kita, iya bukan?
Namun, seiring berjalannya waktu, cita-cita yang dulu dielu-elukan berangsur-angsur pudar tak berbekas. Perkembangan jaman dan gerusan akan kebutuhan menghidupi diri sendiri hingga keluarga, memupuskan harapan akan meraih cita-cita tersebut.
Tidak percaya? Silakan sejak kecil bercita-cita setinggi langit. Tunggu hingga kamu beranjak dewasa, semoga saja kamu terjatuh di antara bintang-bintang.
Kang ojek dulu, bukanlah yang sekarang
Siapa yang bercita-cita menjadi pengemudi daring (driver online)??Â
Mungkin, mungkin saja profesi tersebut masuk dalam deretan cita-cita hits, bersanding dengan profesi dokter, polisi, tentara, dsb. Saya pun, (dulu) tidak bercita-cita sebagai driver online atau ojek online (ojol).
Siapa sangka, kini profesi tersebut menjadi pilihan saya. Manusia memang boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan--kata kebanyakan orang begitu. Profesi ojol tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain salah satu inovasi di tengah-tengah perkembangan jaman, ojol telah menyerap ribuan bahkan jutaan tenaga kerja--kita bicara di Indonesia saja ya.
Kang ojek yang dulu katanya buta huruf, SD pun tak lulus. Tapi, tukang ojek sekarang 'ngeri-ngeri'--bukan berarti memedi ya. Tukang ojek jaman now sebagian besar orang berpendidikan. Gimana tidak, untuk mengoperasikan sebuah gawai harus melek teknologi bukan?
Tidak hanya sampai di situ, mau cari driver ojol lulusan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta terkenal sampai tidak terkenal, ada semua! Mau cari driver ojol mantan direktur, manager hingga karyawan biasa, ada semua!
Kang ojol (tak) hanya antar-jemput
Menjadi seorang driver online tak melulu soal antar-jemput, itu dulu. Kini, selain dari kalangan berpendidikan, para driver online ini pun dituntut memiliki wawasan luas. Wawasannya tak hanya seluas gawai yang selalu setia menemani atau pun sepanjang jalan yang sering ia lalui.
Driver online sering memiliki double job--bukan berarti udah punya jaket 'ini' tapi juga pakai jaket 'itu' ya. Double job tersebut dijalaninya lantaran atas dasar profesionalitas dalam melayani pelanggan tercinta.
Misal, saat mengantar. Tiba-tiba kang ojol dicurhati oleh si penumpang, di situ kang ojol pun langsung bertindak bak sahabat atau orang tua atau juga selaiknya psikiater profesional bin abal-abal.
Kang Ojol juga melek naskah kuno
Beberapa hari yang lalu, saya mendapati pelanggan yang hendak diantar menuju Keraton Yogyakarta. Di situ saya mencoba menelisik apakah tujuannya ke sana berkaitan dengan adanya Pameran Naskah Keraton Yogyakarta. Ternyata benar!
Karena termasuk kang ojol yang berpendidikan dan berwawasan, saya pun bisa bercerita mengenai pameran naskah tersebut kepada pelanggan saya. Beruntunglah, diri saya pernah berkunjung ke pameran tersebut bersama teman-teman dari Kompasianer Jogja.
Dan tak terasa sebulan akan berlalu, pameran naskah tersebut akan diakhiri pada hari Sabtu, 6 April 2019.
Masih ada waktu esok untuk mengunjungi pameran tersebut, kawan-kawan. Jangan bersedih, kalian tetap bisa menikmati maha karya literasi nenek moyang tersebut di Keraton Yogyakarta dengan mengunjungi KHP Widya Budaya. Selain itu kawan-kawan juga bisa berkunjung ke museum Sonobudoyo, Widya Pustaka Pakualaman dan Balai Bahasa Yogyakarta.
Mengenai pamerannya seperti apa dan bagaimana, berikut saya sertakan beberapa tulisan teman-teman Kompasianer Jogja yang ketje-ketje:
- Kembalinya Naskah Keraton Yogyakarta yang Dulu Dijarah Raffles
- Jejak Peradaban Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat
- Ada Peran Blogger di Manuskrip Kuno?
- Mengulik Jejak Peradaban Kraton Yogya Melalui Pameran Naskah Kuno
- Pameran Naskah Kuno Menuju Kraton Ngayogyakarta Ramah Milenial
- Pameran Naskah Keraton Pengingat Catatan Sejarah
So, menjadi seorang driver online itu.. tidak semudah yang kau bayangkan ferguso!
matur nuwun KJOG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H