Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta XIII: Pesta Akulturasi Budaya Cerminan Jogja Tetap Istimewa

16 Februari 2018   18:43 Diperbarui: 16 Februari 2018   18:47 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lontong Cap Go Meh (Wikipedia)

Tanda khusus (@pekanbudayationghoayogyakarta)
Tanda khusus (@pekanbudayationghoayogyakarta)

Pagelaran Wayang

Pagelaran wayang di PBTY berbeda dengan pagelaran wayang pada umumnya (di Jawa). Bukan wayang kulit yang ditampilkan, melainkan Wayang Potehi. Wayang Potehi merupakan suatu bentuk kesenian opera yang menggunakan kain dengan kepala boneka dari kayu. Jika di Tionghoa dikenal dengan wayang Potehi, di Jawa Barat dikenal dengan wayang Golek, serupa tapi tak sama.

Meskipun sama-sama menggunakan boneka kain dengan kepala boneka dari kayu, tidak ada Kang Cepot di dalam karakter wayang Potehi. Dalam pementasan wayang Potehi, cerita yang diambil adalah cerita tentang legenda klasik Tiongkok. Cerita yang paling sering dipentaskan adalah cerita Sie Djin Koei (Ceng Tang & Ceng See) yang sudah diadaptasi juga sebagai cerita kethoprak gagrag Yogyakarta dengan judul Joko Sudiro.

Pementasan wayang Potehi di PBTY ke-13 yang akan datang tidak akan dipentaskan oleh dalang dari etnis Tionghoa. Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalang wayang Potehi adalah Purwanto beserta kru musiknya yang notabene adalah etnis Jawa. Jangan salah, Purwanto beserta krunya mengusai permainan wayang Potehi dengan hampir sempurna. Mereka berada di bawah bimbingan Toni Harsono dengan Paguyuban Fu He An/ Hok HoAn dari Gudo, Jombang, Jawa Timur.

Dan.., masih banyak lagi agenda di PBTY ke-13. Info selengkapnya bisa diikuti di akun media sosial Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta.

Akhir kata, biarkanlah Jogja tetap istimewa. Istimewa dalam arti Jogja yang mewadahi beraneka ragam perbedaan, Jogja yang tetap guyub memegang esensi "Berbeda-beda tetapi tetap satu sama jua".

Selamat menikmati akhir pekan, semoga keselamatan dan keberkahan selalu menyertai kita.

Salam dari sudut kamar pelajar di Kota Pelajar,

Dimas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun