Logo biru ai-bi merupakan penanda identitas industri perbankan syariah di Indonesia, yang merupakan kristalisasi dari nilai-nilai utama sistem perbankan syariah yang modern, transparan, berkeadilan, seimbang dan beretika yang selalu menggedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kemitraan.
Saya memilih bank syariah
Saya memilih Bank Syariah Mandiri dengan membuka rekening tabungan simpatik. Tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah (akad titipan). Prinsip akad titipan ada dua: amanah dan dhamanah. Untuk tabungan wadiah, bersifat dhamanah yakni pihak yang dititipi (bank) bertanggungjawab atas keutuhan harta titipan, sehingga bank boleh memanfaatkan harta tersebut. Tabungan saya dapat saya ambil setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati (tarik tunai melalui teller bank di jam kerja bank, tarik tunai melalui ATM, dsb).
Misal keuntungan bagi hasil: Rp 1.000.1000,- Ketika saya melakukan transaksi di bank syariah, entah itu menarik uang ataupun menabung. Keuntungan (Rp 1.000,-) yang saya dapatkan tadi diambil oleh bank sebagai 'administrasi', di dalam BSM tabungan simpatik disebut 'Biaya ATM' (meskipun tak memiliki ATM). Tetapi, tabungan saya Rp 1.000.000,- tetap. Intinya, uang tabungan saya di bank syariah tetap bernilai Rp 1.000.000,- (dengan catatan: saya tidak melakukan transaksi perbankan). Apa kabar jika uang Rp 1.000.000,- saya, saya tabung di bank konvensional?
Untuk menghemat, saya memilih tidak menggunakan kartu ATM. Karena penggunaan kartu ATM dikenakan biaya perawatan setiap bulannya, besar kisarannya pun telah ditentukan. Meskipun saya dapat membayar biaya perawatan kartu ATM tersebut dengan keuntungan bagi hasil tabungan saya. Namun, siapa yang dapat menjamin? Tabungan saya sewaktu-waktu dapat bertambah dan berkurang, tergantung kondisi keuangan saya. Bank syariah: solusi perbankan yang amanah, menguntungkan dan transparan. Saya pun tetap bisa bang bing bung tanpa harus takut saldo menjadi telur.
Salam,
Dimas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H