Aku pun masih duduk sambil terus mengamati. Beberapa teman Sahabat Literasi pun mendapatkan perlakuan yang sama dari beberapa pengunjung. Penolakan tersebut wajar saja terjadi. Satu, ini adalah tempat rekreasi, tempat di mana biasanya banyak yang menjual produk dengan penawaran yang menggiurkan. Kedua, teman-teman Sahabat Literasi menggunakan seragam. Kesimpulannya, ketika mereka menawarkan buku tersebut kepada pengunjung, stigma tentang saleslah yang muncul pertama kali di benak para pengunjung.
Namun, tekad dan usaha teman-teman Sahabat Literasi tak kunjung surut. Mereka tetap menawarkan dengan memberikan penjelasan lebih.
Ibu itu kemudian menerima buku tersebut dan membolak-balikkannya. Bingung, penuh tanya masih tersirat di raut muka si ibu. "Benar mbak gratis?", tanya si ibu memastikan.
"Benar bu, gratis. Saya hanya minta ibu membacanya, tapi jangan di jual ya bu", terang teman Sahabat Literasi.
"Oke deh mbak, makasih ya", jawab setuju si ibu. "Benar ini mbak gratis? Nanti mbak gak dapat apa-apa dong", tanya ragu si ibu ketika akan melanjutkan langkahnya.
"Benar bu, saya tidak berjualan di sini. Kami membagikan buku secara gratis. Harapan kami, ibu membaca buku itu dan mendapat ilmu dari bacaan tersebut. Semoga bermanfaat bu", jelas tegas teman Sahabat Literasi.
"Terima kasih banyak ya", si ibu mengucapkan sambil menaikkan sedikit buku yang dipegangnya, langkah kakinya pun kini mantap ketika meninggalkan lokasi tersebut.
"Masyarakat ini ada-ada saja ya. Saat ditawari, dikiranya membeli, tidak mau. Tahunya gratis, mau, tapi ragu. Terus maunya apa coba?", gumamku dalam hati.
Lucu ketika mendapatkan jawaban: "Saya membaca lewat gawai". Jawaban tersebut didapat dari seorang ibu-ibu yang berkunjung bersama putri remajanya. Aku pun tadinya hanya penasaran saja, dan meminta kepada seorang teman Sahabat Literasi untuk menawarkan kepada selain anak-anak. Ternyata jawaban tersebut muncul dari mulut ibu tersebut. Entah menolak secara halus atau ingin terlihat keren. Hal tersebut sah-sah saja, tidak usah diperdebatkan. Hak masing-masing individu.