Mohon tunggu...
Dimas Andi Shadewo
Dimas Andi Shadewo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Sastra Indonesia UI. Pendiri, pemilik, pengelola, dan editor http://dimasallstar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Captain America: Civil War - Padat, Jelas, dan Menawan

6 Mei 2016   15:22 Diperbarui: 6 Mei 2016   20:41 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contohnya, pada awal film, diceritakan kisah Winter Soldier kala masih menjadi prajurit khusus Hydra. Pada saat itu, penonton hanya diberi tahu bahwa ia sedang menjalankan misi yang diberikan oleh Hydra. Setelahnya, cerita berganti. Namun, adegan tadi memancing penonton untuk mencari keterkaitannya di akhir film.

Winter Soldier pada akhirnya layak disebut sebagai pemeran pendukung terbaik dalam film ini. Yap, Bucky-lah yang membuat konflik antara Captain America dan Iron Man tidak hanya berkutat pada perbedaan prinsip semata. Bagi yang sudah menonton, tentu tahu dengan sendirinya betapa besar pengaruh Bucky terhadap penyelesaian konflik dalam film tersebut.

Pada faktanya, tiap tokoh dalam film Captain America: Civil War memiliki pengaruh yang cukup jelas terkait keterlibatan mereka dalam setiap konflik. Penonton akan tahu dengan jelas alasan mengapa Black Widow yang sejatinya merupakan teman dekat Captain America ternyata malah berpihak pada Iron Man. 

Selain itu, sekalipun film ini memuat banyak tokoh, keseimbangan peran antar tokoh mampu dijaga dengan baik. Alhasil, semua tokoh memiliki daya tarik, meskipun beberapa di antaranya hanya berstatus sebagai pemeran pendukung.

Baron Zemo (Daniel Bruhl) misalnya. Meski hanya beberapa kali muncul, ia mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai tokoh antagonis yang memanfaatkan konflik di antara para Avengers. Segala latar belakang dan tujuan perannya mampu digambarkan dengan baik dan tidak membingungkan penonton.

Tak ada gading yang tak retak. Pun begitu dengan film ini. Pemaksaan terhadap kehadiran tokoh menjadi kekurangan bagi film yang rilis 27 April lalu. Dua tokoh, Spider-Man dan Ant-Man adalah buktinya.

Dalam film, terlihat bahwa sosok Peter Parker yang masih belia dan belum berpengalaman tampak dipaksakan untuk hadir dan bertempur melawan Captain America dkk. Sementara untuk Ant-Man, tak begitu dijelaskan usaha dari para tokoh lain dalam membujuk Scott Lang untuk bergabung dengan tim Captain America. 

Hal ini berbeda dengan Black Panther yang sedari awal telah memiliki tujuan untuk bergabung dengan Tim Iron Man, padahal ia merupakan tokoh baru yang belum ada di film-film Marvel sebelumnya. Clint Barton/Hawk Eye (Jeremy Renner) pun demikian. Segala alasannya untuk terlibat dalam pertarungan antar para Avengers telah diceritakan secara tersirat pada film sebelumnya.

Beruntung bagi Spider-Man dan Ant-Man. Keduanya menampilkan performa akting yang memuaskan dan tentunya beberapa kali mampu mengundang gelak tawa dari para penonton.

Well, secara keseluruhan Captain America: Civil War menawarkan konsep cerita yang padat, konflik yang semakin berkembang, dan penokohan yang kian mendalam ketimbang film Marvel Universe lainnya. Itu semua mampu dieksekusi dengan ciamik tanpa menyisihkan nuansa cerah nan humoris ala film-film Marvel pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun