Mohon tunggu...
Dimas Andi Nugroho
Dimas Andi Nugroho Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Halloo Teman-Teman

Instagram : @masdimotret

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Youtuber sebagai Wadah Kreativitas yang Berpenghasilan

25 Maret 2021   21:31 Diperbarui: 25 Maret 2021   21:37 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Salah satunya adalah channel C Channel Art&Study DIY Crafts Handmade, dimana si kreator membagikan tips-trick yang dikemas secara kreatif dan menarik. Channelnya memiliki 153 ribu subscriber, tayangan videonya pun hingga 1 juta penonton. Kreator memberikan ide yang praktis dan unik yang dibutuhkan oleh kita sehari-sehari. Kreator mengusung sebuah ide agar nantinya dapat bersaing dengan kreator lain.

Youtube adalah platform yang sangat populer diseluruh dunia saat ini. Penggunanya mulai dari anak-anak hingga dewasa, penghasilan yang ditawarkan oleh Youtube kepada konten kreator begitu besar hingga mencapai 550 USD menjadikan tingginya minat personal subscriber menjadi kreator. 

Hal  ini membuat Youtuber tidak dapat dipandang sebelah mata karena peluang usaha yang didapatkan sangat besar. Karena  minat sebagai Youtuber begitu tinggi maka sebagai kreator harus terus mencari ide yang kreatif agar tidak mengalihkan subcriber ke channel yang lain.

Namun adapula hal atau resiko yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan menjadi seorang youtuber, berikut analisis penulis diantaranya:

1. Tingginya minat menjadi Youtuber sehingga kreator lama harus terus berpikir tentang ide baru yang berbeda sehingga dapat bersaing dengan kreator baru. Jika kreator lama tidak dapat memberikan inovasi yang baru maka penonton akan jenuh dan meninggalkan channel tersebut menyebabkan konten kreator lama akan tenggelam dan dilupakan. Algoritme pada Youtube sangat cepat yang disebabkan oleh banyaknya kreator baru.

2. Memiliki konten yang unik dan berbeda. Si kreator harus mampu menonjolkan ciri khas masing-masing dari channelnya, sehingga akan lebih memudahkan si kreator untuk menetukan segmentasi dari penontonnya.

3. Sebuah tayang Youtube tidak selamanya harus berisikan entertain,  dapat berisikan berita yang informatif atau video yang mengedukasi penonton. Walaupun jumlah penonton rata-rata video tentang edukasi memiliki jumlah subscriber dan viewer yang sedikit.

Youtuber menciptakan sebuah konten untuk menyalurkan ide kreatif atau informasi kepada penonton dengan kemasan yang berbeda. Sebagai kreator tentu sebuah ide akan dibayar jika memenuhi syarat tertentu salahsatunya dengan mendapatkan viewers, likers, dan subscribers. 

Menjadi Youtuber tentu tidak mudah, juga tidak salah disebutkan sebagai profesi dilihat dari pencapain mereka. Bagaimana? apakah kamu masih berminat menjadi seorang youtuber?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun