Bagian ini berdasar kepada keuntungan atau bisa dikaitkan dengan aspek nilai kepuasan masyarakat serta keuntungan yang didapat pemerintah daerah dengan adanya aplikasi ini. Bagaimana indikator ini menyatakan sebuah kondisi yang dihasilkan dari suatu produk atau program yang dibentuk tersebut. Jadi dapat dilihat dari segi nilai dan keuntungan yang didapat dari pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan adanya aplikasi Sapawarga yang menjadi acuan bagaimana suatu indikator pembaharuan teknologi terjadi dalam ruang lingkup birokrasi di wilayah tersebut. Hal ini menjadi sebuah acuan kebanggan tersendiri dari masyarakat serta pemerintah daerah terkait sebagai upaya kemajuan birokrasinya.
Keuntungan ini juga dapat dilihat dari segi pelayanan publik yang efektif yang terjadi di Jawa Barat dengan adanya aplikasi Sapawarga sehingga bisa menjawab kebutuhan mengenai pelayanan publik yang terjadi di Jawa Brat. Hal ini juga terjadi di Kota Tangerang bagaimana aplikasi Tangerang LIVE dapat menjadi dongkrak pembaharuan teknologi pelayanan publik yang secara langsung bisa memahami kebutuhan serta aspirasi masyarakat Kota Tangerang (Hidayat, 2017).
Jadi secara penyelenggaraan dapat memberikan gambaran bahawasaanya ada sebuah kemajuan dalam penanganan pelayanan publik yang lebih responsif. Dengan kata lain ada penyelenggaraan pelayanan publik yang terjadi dengan kebutuhan masyarakatnya secara langsung. Serta dengan adanya aplikasi ini pemerintah daerah tersebut dapat merealisasikan sebuah transparansi birokrasi yang baik, disamping masyarakat dapat mengetahui bagaimana seluk beluk prosedur pembuatan dokumen secara langsung serta tarif resmi yang ditetapkan. Sehingga hal ini tidak membawa kepada permasalahan isu pungli dan korupsi yang selalu terjadi dalam upaya pembuatan dokumen di pemerintahan.
Compatibility (kesesuaian)
Arti kesesuaian dalam hal ini ialah dilihat dari faktor apakah aplikasi ini bisa menjawab permasalahan yang terjadi di lapangan dalam segi pelayanan publik. Ditinjau dari kesesuaian dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan yaitu perangkat teknologi seperti command center. dan hal ini terjawab dengan implementasi adanya sebuah sektor kesesuaian yang dapat di akses masyarakat dalam membuat berkas, serta menggunakan sarana dan prasana yang ada di wilayah tersebut. Bagaimana di Jabar sendiri memiliki command center sebagai upaya kontrol dan pengawasan basis data di Jawa Barat sehingga dapat memberikan tanggapan cepat jika terjadi permasalahan di dalam implementasi aplikasi di lapangan.
Kota Tangerang pun juga memiliki command center sebagai tempat kontrol aplikasi yang berjalan serta menjadi basis data mengenai penanganan dokumen yang melalui aplikasi. Command center yang di urus oleh dinas Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) menjadi suatu acuan bagaimana jalannya sebuah birokrasi yang tepat di wilayah tersebut.
Complexity (kerumitan)
Kerumitan dalam hal ini adalah segi penggunaan aplikasi Tangerang Live dan Sapawarga. Kerumitan dalam penggunaan aplikasi ini terbilang sudah sangat minim bagaimana aplikasi ini diberikan upgrade yang signifikan dari tahun ketahun. Jadi kedua aplikasi ini sudah bisa megikuti keperluan dan selalu upgrad guna kepentingan penggunaan yang lebih baik di masyarakat. Hal ini bisa dibuktikan dengan menu dari setiap aplikasi yang terbilang cukup baik dengan keterangan yang menjelaskan fitur-fitur yang terdapat di aplikasi.
Â
Â