Denim adalah salah satu bahan yang tidak pernah kehilangan pesonanya. Sejak pertama kali muncul, kain ini telah melalui perjalanan panjang dan kini menjadi ikon gaya yang dikenakan oleh berbagai kalangan. Dari pakaian kerja hingga fashion statement, denim memiliki sejarah yang kaya dan penuh inovasi.
Awal Mula Denim: Pakaian untuk Para Pekerja
Denim pertama kali ditemukan di Nmes, Prancis, dan dikenal sebagai "serge de Nmes," yang kemudian disingkat menjadi denim. Pada abad ke-19, Levi Strauss, seorang imigran Jerman, bersama Jacob Davis, memperkenalkan celana kerja berbahan denim untuk para pekerja tambang di Amerika Serikat. Celana ini dirancang untuk tahan lama, dengan tambahan rivet pada bagian kantong sebagai penguat.
Keunggulan denim sebagai kain yang kuat dan praktis menjadikannya pilihan utama bagi para pekerja, mulai dari petani hingga pekerja tambang. Pada masa itu, denim lebih dikenal karena fungsinya daripada tampilannya.
Perubahan Fungsi: Dari Tambang ke Tren
Transformasi denim dari pakaian kerja menjadi simbol budaya pop dimulai pada pertengahan abad ke-20. Pada tahun 1950-an, aktor-aktor seperti James Dean dan Marlon Brando mengenakan jeans dalam film-film mereka, menciptakan citra denim sebagai simbol pemberontakan dan kebebasan. Jeans kemudian menjadi favorit di kalangan anak muda.
Pada dekade berikutnya, budaya hippie di tahun 1970-an membawa denim ke tingkat yang lebih tinggi. Celana jeans dengan potongan lebar dan detail bordir menjadi tren di kalangan generasi muda yang ingin menunjukkan ekspresi diri mereka. Denim tidak lagi hanya tentang daya tahan; kini ia menjadi medium gaya dan pernyataan.
Denim dalam Dunia Fashion Modern