2019
Pada pilpres tahun depan, kemelut di tubuh Golkar memang tidak seekstrim sebelumnya. Tapi tetap saja gejolak itu selalu ada. Ini terbukti dengan dukungan sejumlah elite terhadap pasangan oposisi. Padahal secara resmi, partai ini mengusung petahana.
Hal itu tergambar dari pernyataan yang dilontarkan Fadel Muhammad. Mantan menteri Kelautan dan Perikanan itu menyebut sejumlah elite Golkar berpotensi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Sikap setengah hati dalam mendukung Jokowi juga tergambar dari pengakuan Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Mahyudin. Menurut dia, keputusan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin tidak diterima penuh oleh seluruh kader. Dia mengakui di tingkatan bawah, suara kader terbelah karena sebagian mendukung Prabowo-Sandiaga Uno.
Meski begitu, perpecahan ini menimbulkan keuntungan sendiri bagi Golkar. Sebab jika nanti kandidat yang diusungnya terjerembab dalam pemilihan, mereka akan lebih leluasa untuk lompat pagar bergabung dengan pemenang.
Mungkin saja ini merupakan bagian dari strategi. Lantaran tidak punya tradisi menjadi oposisi, mereka menerapkan siasat bermain dua kaki. Siapapun yang menang pilpres, partai ini juga tetap punya andil dalam perjuangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H