Keempat, kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi bagi seorang guru, tak sedikit guru madrasah yang mungkin bisa dibilang gaptek, bahkan dalam suatu kejadian bisa saja siswa lebih paham dan pintar terhadap teknologi informasi dibandingkan gurunya.
Mungkin masih banyak lagi hal-hal yang mungkin harus diperbaiki pada lingkungan madrasah dalam hal pembelajarannya. Maka dari pada itu, selain sibuk memperbaiki keempat hal diatas, alangkah baiknya kita juga mempersiapkan dan memerhatikan hal-hal yang tak kalah pentingnya dari permasalahan diatas.Â
Ada 3 hal pokok yang harus dipersiapkan dalam menghadapi proses pembelajaran (Ahmad Jaelani, 2021).
1. Pendekatan, adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari proses pembelajaran.
2. Metode, adalah prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Teknik, adalah cara yang dipakai saat prosen pembelajaran berlangsung.
Sering kali kita lebih memfokuskan pikiran kita pada persiapan metode dan teknik, tetapi sebagus apapun metode dan teknik pembelajaran yang kita kuasai, maka akan tidak bernilai kalau proses pendekatannya tidak maksimal.Â
Karena, faktor yang menjadi tolak ukur berhasil dan tidaknya suatu pembelajaran adalah proses pendekatan. Tetapi, dalam menjalankan ketiga hal pokok diatas, perlu adanya kerjasama antara guru dengan murid.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus melekat baik pada seorang guru maupun pada seorang murid. Diantara jiwa atau ruh yang perlu melekat pada seorang guru (Roestiyah NK, 1982) yaitu :
1. Sebagai pengajar (intruksional), yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta diakhiri dengan pelaksanaan penilaian,
2. Sebagai pendidik (educator), yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan dan kepribadian yang sempurna dengan bertujuan untuk mencari ridha-Nya, dan