Semakin banyak keraguan terhadap sebuah informasi yang disebarkan di benak orang-orang , maka akan semakin menguatkan kecenderungan mereka untuk menampikkan kebenaran ketika mereka mendengar atau bahkan melihatnya. Tujuannya tidaklah lagi untuk membalikkan fakta seperti yang dilakukan politis di jaman dulu tapi jauh lebih buruk, yakni untuk menumbangkan gagasan atau konsep mengenai eksistensi kebenaran yang objektif.
Fenomena post-truth di Indonesia dapat kita lihat secara gamblang saat ini. Momen menjelang pilpres 2019 telah menjadi momen dimana masyarakat Indonesia merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat Amerika pada tahun 1992 seperti yang dituliskan oleh Steve Tesich.Â
Lalu bagaimana post truth terjadi di Indonesia? Bagaimana fenomena ini mempengaruhi masyarakat Indonesia dan apa dampak buruk dari fenomena ini bagi keutuhan masyarakat? Hal ini akan saya bahas lebih lanjut di tulisan saya berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H