Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan AIK, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. mengatakan, multikulturalisme yang menjadi target dari acara PMM 2 Modul Nusantara terlah tercapai. Bahkan, melampaui apa yang seharusnya terutama dalam hal pengalaman. Pasalnya, UMM bukan hanya miniatur Indonesia, tetapi juga miniatur dunia karena yang belajar di UMM bukan hanya dari seluruh Indonesia, tetapi dari berbagai belahan dunia. Dan, para mahasiswa internasional juga terlibat dalam kegiatan ini. Ia pun mengucapkan selamat jalan dan berpesan agar hal baik di UMM dapat diterapkan di daerah masing-masing.
"Semoga Selamat kembali ke kampung halaman. Selamat menerapkan benchmarking, hal-hal positif, yang didapatkan di UMM ini di daerah masing-masing. Utamanya, tentang kesatuan dan keberagaman, serta bagaimana kita berkontribusi nyata untuk masyarakat kita," tandasnya.
Hal yang menarik dari perhelatan ini adalah seluruh peserta menggunakan pakaian adat dari daerah masing-masing sebagai representasi dari keberagaman nusantara. Acara juga dimeriahkan dengan tari-tarian tradisional, seperti Tari Saman dan Tari Tor-tor. Tak hanya itu, ada pula Talkshow dengan pemateri dua dosen FKIP yakni Prof. Dr. Yus Mochammad Cholili dan Dr. Endang Poerwanti, M.Pd. Prof. Dalam talkshow itu, Prof. Yus menekankan pentingnya mahasiswa sebagai marketer atau reprsentatif dari daerah masing-masing, sementara Dr. Endang menekankan pentingnya pengembangan potensi diri dalam kerangka keberagaman untuk melahirkan Ki Hajar Dewantara-Ki Hajar Dewantara di masa depan. (*fid)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H