Khusus untuk melihat variasi prediksi kapan berakhirnya pandemi. Prediksi dalam tabel ini dibuat berdasarkan data dalam kurun waktu tertentu, dan akan mengalami pergeseran prediksi berdasarkan data kasus harian yang ada.
DokumenTabel Prediksi Pakar tentang Akhir Pandemi
Singapore University of Technology and Design (SUTD)
•Akhir Pandemi: 27 Okt, 2020 • Data s/d 6 Mei, 2020 •Deviasi Standar : 15,2 harihttps://ddi.sutd.edu.sg/
Kembali ke pertanyaan di awal tulisan, Kapan pandemi ini berakhir? Kapan situasi di Indonesia benar-benar aman dan kondusif bagi para pelajar untuk bisa bersekolah dengan tenang, aman dan nyaman?
Berdasarkan Prediksi (berbasiskan data) diatas, awal Juni, 2020 sama sekali bukanlah waktu yang tepat bagi siswa untuk belajar kembali dan beraktifitas secara normal di sekolah seperti surat pemberitahuan keempat yang saya terima beberapa waktu lalu.
Situasi di Indonesia mulai kondusif di triwulan ketiga tahun 2020, yaitu disekitar Bulan Juli sampai dengan September, 2020, namun peneliti dari Singapura memperkirakan Indonesia 100 persen bebas pandemi pada tanggal 27 Oktober, 2020 (data per tanggal 6 Mei, 2020). Seharusnya pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengelola data pandemi yang sudah ada dengan bijak terutama yang berkaitan dengan waktu yang tepat bagi pelajar dan tenaga pengajar untuk mulai kembali masuk sekolah.
Perlu diingat, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan prediksi, faktor dominan adalah tegaknya peraturan pemerintah untuk membatasi jarak fisik-jarak sosial serta pergerakan manusia di negaranya. Tak kalah penting kesadaran dan disiplin tinggi masyarakat untuk mematuhi peraturan tersebut.
Jika berkenan memantau secara berkala situs-situs dalam dan luar negeri yang memang mengkhususkan diri untuk meng-update perkembangan pandemi di wilayah Indonesia atau situs yang memprediksi akhir dari pandemi dan selalu memutakhirkan situsnya berdasarkan data terbaru, akan ada benang merah informasi yang bisa dijadikan acuan, paling tidak membuat orang tua merasa aman untuk melepas anak-anak mereka kembali beraktifitas secara normal.
Ketika data-data yang ada menunjukkan puncak pandemi sudah terlewati, maka tendensinya akan mengalami penuruan, namun sekali lagi Jangan Lengah! Penurunan kasus bukan berarti keadaan sudah aman, tetap harus patuhi perintah untuk jaga jarak fisik dan jarak sosial.
“Berkaca” dari Kejadian di China
Sekedar mengingatkan, akhir Desember, 2019 lalu ketika WHO menerima laporan dari China pertama kalinya tentang kasus Pneumonia yang penyebabnya belum diketahui, dunia belum menganggapnya sebagai masalah serius. Penanganan cepat, sungguh-sungguh, intensif dan massif dilakukan di China, khususnya Wuhan dan wilayah lain Provinsi Hubei.